kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi pertimbangkan Rp 2 M untuk desa berprestasi


Senin, 15 September 2014 / 08:45 WIB
Jokowi pertimbangkan Rp 2 M untuk desa berprestasi
ILUSTRASI. Sebelum Tukar Valas, Intip Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Rabu (29/3)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/03/2023.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo berkomitmen membangun desa di Indonesia. Jokowi sedang mempertimbangkan untuk memberikan insentif anggaran sebesar Rp 2 miliar per tahun bagi desa berprestasi.

"Nilai yang rata-rata memang Rp 1,4 miliar per desa. Jika itu bisa dipertahankan, kemiskinan bisa diminimalisir di desa-desa," ujar politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko, Minggu (14/9/2014) malam.

"Tapi Pak Jokowi bilang, kalau ada desa yang bagus prestasinya, akan dijanjikan Rp 2 miliar anggaran insentifnya," sambung Budiman.

Menurut hitung-hitungan Budiman, terdapat 72 ribu desa di Indonesia. Total, pemerintah harus menganggarkan Rp 140 triliun. Adapun, RAPBN 2015 tak sesuai perhitungannya itu. Oleh sebab itu, pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla akan mengefisiensi anggaran.

"Oleh sebab itu, mesti utak-utik RAPBN 2015 dulu. Kami melihat ada 14 kementerian yang punya program ke desa. Belum lagi subsidi BBM akan dipangkas, sangat bisa membiayai desa," ujar Budiman.

Budiman memastikan, anggaran bagi desa itu tak diserahkan penggunaannya kepada aparat desa. Pemerintah tetap melaksanakan kontrol atas dana itu. Ada target-target pembangunan infrastruktur dan pengembangan pertanian yang mesti dijalankan masyarakat desa.

"Misalnya aplikasi energi alternatif. Ada 60 jenis tanaman yang bisa diproduksi sebagai energi alternatif, lalu hal-hal yang mencakup ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur," lanjut Budiman.

Budiman menerangkan, rencana yang digunakan untuk ketahanan pangan salah satunya pengadaan pesawat tanpa awak atau 'drone' di desa. 'Drone' itu berguna untuk identifikasi batas lahan warga, mengidentifikasi jenis tanaman yang cocok ditanam hingga memberikan informasi gagal panen. Budiman mengatakan, Jokowi menargetkan pembangunan masif desa-desa tercapai dalam tiga tahun pertama. Jika ada konsistensi soal anggaran, dia yakin hal itu bisa tercapai. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×