kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi: Penambahan waktu jam belajar tidak efektif


Kamis, 14 Agustus 2014 / 14:49 WIB
Jokowi: Penambahan waktu jam belajar tidak efektif
ILUSTRASI. Stroberi adalah buah yang kaya serat dan bisa menjadi buah dan sayur penurun kolesterol.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai penambahan jam belajar yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak efektif terhadap tumbuh kembang anak.

Menurut Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini, semestinya siswa lebih banyak waktu belajar di luar mata pelajaran eksakta ketimbang harus duduk berjam-jam di kelas.

"Menurut saya, anak-anak memang harus diberi ruang untuk bermain sebanyak-banyaknya, diberi ruang untuk aktivitas lain selain belajar, bisa saja mereka (siswa) Sabtu Minggu ekstrakulikuler, mau main basket, sepakbola, pramuka," ujar Jokowi di kantor Dinas Perhubungan DKI, Jakarta, Kamis (14/8).

Namun, Presiden terpilih ini mengaku dirinya belum mengetahui betul detail penambahan jam belajar oleh Kemendikbud, sehingga ia enggan berbicara panjang lebar mengenai kebijakan baru itu.

Jokowi juga mengaku sempat heran ketika ia disoraki oleh ratusan anggota Pramuka saat menghadiri hari Pramuka di kawasan Monumen Nasional, pagi hari ini.

"Nah itu tadi saya enggak nangkap. Sabtu hari apa ya kok mereka minta libur? Nanti dilihat. Dikalkulasi lah," kata Jokowi. (Imanuel Nicolas Manafe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×