kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ahok: Terlalu banyak belajar, anak tak kreatif


Rabu, 13 Agustus 2014 / 15:22 WIB
Ahok: Terlalu banyak belajar, anak tak kreatif


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan bahwa anak-anak sekolah tidak seharusnya terlalu dibebani dengan banyaknya mata pelajaran. Dia menilai, hal tersebut akan membuat anak-anak menjadi tidak kreatif.

Hal tersebut disampaikannnya menanggapi kurikukum 2013 yang memberikan porsi jam belajar yang lebih banyak. Selain berpotensi membuat anak-anak menjadi kurang kreatif, Ahok juga menganggap tamban porsi jam belajar bisa membuat anak-anak stres.

"Kurikulum 2013 saya enggak ngerti. Menurut saya, anak-anak itu jangan terlalu banyak belajar yang aneh-anehlah, nanti malah jadi tidak kreatif. Kalau menurut saya yang penting orang diajarinlah budi pekerti atau apa. Masa anak-anak masih kecil sudah kaya kuli, stres dia. Belum lagi pulang ada tugas lagi, belum lesnya lagi. Ini stresnya luar biasa," katanya, di Balaikota Jakarta, Rabu (13/8).

Tak hanya itu, Ahok juga menganggap adanya tambahan porsi jam belajar akan membuat waktu bermain untuk anak-anak menjadi berkurang. Ia menilai, seharusnya para peserta didik memiliki waktu yang seimbang antara bermain dan belajar.

"Saya kira anak-anak kampung lebih baik. Bisa main ke taman, lihat burung. Sekarang anak-anak kampung enggak bisa main lagi, karena sekolah terus. Dulu saya masih bisa masuk hutan, jerat burung, mancing ikan, atau nangkap ikan," ujar pria kelahiran Belitung itu.

Sebelumnya diberitakan, untuk menyesuaikan kurikulum 2013 yang berisi materi pelajaran yang lebih banyak, dalam waktu dekat seluruh sekolah-sekolah di Jakarta, baik SD, SMP, maupun SMA akan kembali melakukan kegiatan belajar mengajar pada hari Sabtu.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan, dengan materi pelajaran yang lebih banyak, maka tidak akan mungkin apabila kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan Senin sampai Jumat.

"Kalau kita paksa sampai hari jumat, bisa-bisa pulang sampai jam 04.00 sore. Kalau yang sekolahnya dua shift, bisa-bisa yang shift kedua pulangnya jam 09.00 malam," kata Lasro, di Balaikota Jakarta, Jumat (8/8). (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×