kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   25.000   1,50%
  • USD/IDR 16.400   0,00   0,00%
  • IDX 6.532   -116,15   -1,75%
  • KOMPAS100 968   -17,27   -1,75%
  • LQ45 762   -11,18   -1,45%
  • ISSI 199   -3,66   -1,81%
  • IDX30 395   -4,89   -1,23%
  • IDXHIDIV20 474   -4,27   -0,89%
  • IDX80 110   -1,83   -1,63%
  • IDXV30 116   -0,89   -0,76%
  • IDXQ30 131   -1,54   -1,17%

Jokowi: Pembelian alutsista harus perhatikan teknologi pertahanan


Kamis, 23 Januari 2020 / 11:52 WIB
Jokowi: Pembelian alutsista harus perhatikan teknologi pertahanan
Presiden Joko Widodo bersama Menhan, Menko Polhukam, dan Panglima TNI di sela Rapim Kementerian Pertahanan, TNI dan Polri di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (23/1/2020).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta pengembangan teknologi pertahanan untuk merespons berkembangnya teknogi pertahanan di dunia. 

Jokowi memperingatkan terkait pengembangan pesawat tanpa awak atau drone yang dilengkapi senjata.

"Sekarang pun kita sudah merasakan bagaimana teknologi drone diberi senjata dalam mengejar tank, mengejar kendaraan militer dan menghabisi dan mengejar dengan tepat sasaran," ujar Jokowi saat membuka rapat pimpinan Kementerian Pertahanan, Kamis (23/1).

Baca Juga: Percaya Prabowo bisa urus anggaran besar, Jokowi: Harus bersih, tidak boleh mark up

Oleh karena itu pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus memperhatikan hal tersebut. Alutsista harus memperhatikan lompatan teknologi hingga 50 tahun ke depan.

Saat ini pun Indonesia tengah menjajaki kerjasama dengan sejumlah negara terkait pengembangan alutsista. Antara lain demgan Prancis dan Korea Selatan.

Sebelumnya Indonesia melakukan kerjasama pembuatan pesawat tempur canggih dengan Korea dalam proyek Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Sementara kerja sama Perancis masih akan didiskusikan.

Selain bekerjasama mengembangkan alutsista, Indonesia juga mendorong penjualan alutsista ke sejumlah negara. Antara lain ke Filipina dan Ghana.

Baca Juga: Jokowi belum putuskan pembelian jet tempur dan kapal selam dari Prancis

"Filipina juga ini dalam rangka masih sedikit proses dan kemungkinan juga akan dimenangkan oleh kita, (selain itu) ada beberapa negara yang lain," jelas Jokowi.

Oleh karena industri pertahanan sendiri harus mulai digenjot. Termasuk menggunakan perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×