kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Jokowi: Pembangunan infrastruktur jangan pakai barang impor


Kamis, 07 November 2019 / 08:21 WIB
Jokowi: Pembangunan infrastruktur jangan pakai barang impor
Presiden Joko Widodo membuka Rakornas Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jokowi kecewa masih ada tender Rp 30 triliun di bulan November (6/11). KONTAN/Abdul Basith


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Karena itu, harus kreatif financing seperti Kerja sama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU), lalu ada PINA (Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah) dan yang lain-lainnya. Untuk daerah-daerah yang Internal  Rate  of Return (IRR) nya rendah, menurut Presiden, biar pemerintah yang menangani. Karena ini biasanya swasta tidak mau menyentuhnya.

“Selalu saya sampaikan, tolong tawarkan berikan prioritas pada swasta dulu, kalau swasta nggak mau, silakan BUMN mengerjakan, terutama yang internal rate of return-nya rendah karena ada suntikan payment. Kalau BUMN nggak mau dikerjakan oleh pemerintah,” jelasnya.

Presiden mengingatkan juga agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jangan ambil semuanya. Berikan ruang bagi swasta termasuk para pengusaha lokal untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur ini.

“Ini selalu banyak sekali kontraktor lokal provinsi, kabupaten/kota berkeluh kesah kepada saya, “pak kok semuanya diambil BUMN?”. Saya sudah perintahkan ini, tidak sekali dua kali. Dan saya harapkan 5 tahun ke depan peran swasta, peran kontraktor lokal betul-betul bisa diberikan ruang yang sebesar-besarnya,” tegas Presiden seraya menyampaikan keyakinannya,  dengan semangat kolaboratif kita akan mampu mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur ini.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monarfa, dan Ketua KADIN Rosan Roeslano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×