kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.753   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Jokowi minta PO Bus terminal Lebak Bulus tak resah


Minggu, 05 Januari 2014 / 13:09 WIB
Jokowi minta PO Bus terminal Lebak Bulus tak resah
ILUSTRASI. Promo Merdeka Deals AW Resto lebih banyak bonus gratisnya (Instagram/AWrestoran)


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta karyawan Perusahaan Otobus (PO) untuk tidak resah atas rencana penutupan terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Rancananya, penutupan Terminal Lebak Bulus itu akan dibongkar dan dibangun untuk depo mass rapid transit (MRT).

"Ini kan pembangunan sementara. Nanti kalo sudah rampung, bisa balik ke sana (Lebak Bulus) lagi," kata Jokowi, di Jati Pulo, Jakarta Barat, Minggu (5/1).

Pengusaha meubel itu enggan menjelaskan lebih lanjut terkait teknis pembangunan depo MRT tersebut. Ia lebih menyerahkan kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta. "Tapi, nanti saya lihat lapangan," ujarnya lagi.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, pihaknya sudah memprediksi adanya penolakan dari para sopir. Meski demikian, Pristono mengaku siap menghadapinya.

Menurutnya, penutupan layanan AKAP di Terminal Lebak Bulus sudah dikomunikasikan sejak satu tahun yang lalu. Para penyedia layanan otobus tersebut juga sudah disiapkan tempat baru, yakni di Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulogadung.

"Kalau ada yang menentang itu artinya dia anti perubahan," ujar Pristono.

Sebelumnya, sejumlah sopir bus AKAP di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menolak penutupan terminal AKAP tersebut, yang rencananya akan dilakukan pada Senin (6/1/2014). Para sopir resah. Mereka merasa dirugikan dengan penutupan terminal. Sebab, mereka bakal dilebur masuk ke sejumlah terminal pengalihan. Hal itu dikhawatirkan berdampak pada penurunan jumlah penumpang. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×