Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta percepatan musim tanam untuk mengantisipasi kekeringan pada tahun ini. Hal ini juga untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan pangan.
Menurut Jokowi, pemanfaatan curah hujan yang masih ada saat ini menjadi penting. Oleh karena itu, kebutuhan produksi petani harus didukung agar musim tanam bisa segera dimulai.
Baca Juga: Jokowi: Demi kemanusiaan hak paten dan HKI obat dan vaksin corona perlu dilonggarkan
"Ketersediaan sarana sarana produksi pertanian baik yang berkaitan dengan bibit pupuk harus betul-betul ada, dan harganya terjangkau," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Selasa (5/5).
Jokowi juga meminta pemberian stimulus bagi petani kembali dibahas lebih dalam. Sebelumnya Jokowi mengusulkan pemberian stimulus bagi petani agar bisa melakukan produksi meski tertekan virus corona (Covid-19).
Kekeringan menjadi salah satu bencana yang harus diantisipasi selain pandemi Covid-19. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Kilmatologi, dan Geofisika (BMKG), sebanyak 30 daerah diprediksi akan lebih kering dari biasanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi serukan keringanan utang negara berkembang di KTT Gerakan Non Blok
"Antisipasi mitigasi harus betul-betul di siapkan sehingga pekerjaan dan stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu," terang Jokowi.
Presiden juga menginstruksikan agar sumber pengairan harus dicek ketersediaannya. Seperti danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya perlu disiapkan.
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menekankan manajemen pengelolaan stok terutama beras. Perlu dihitung secara detil agar menjamin ketersediaannya.
Baca Juga: Kementan realokasi anggaran Rp 435 miliar, bantu petani terdampak Covid-19
Jokowi meminta agar Perum Bulog tetap menyerap gabah petani. Hal itu agar harga gabah di level petani bisa tetap terjaga. "Bulog tetap harus membeli gabah dari petani sehingga harga di petani menjadi lebih baik," jelas Jokowi.
Kendati begitu, instruksi membeli gabah dan beras dari petani kerap membuat Bulog dalam dilema.
Pasalnya, saat Bulog menyerap gabah dan beras petani dalam jumlah besar, mereka tidak dapat menyalurkannya.Berbeda dengan sebelumnya dimana Bulog ditugaskan menyalurkan bantuan sosial dalam bentuk beras kepada masyarakat.
Kali ini, bantuan sosial dalam bentuk uang tunai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News