kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

Jokowi Minta Dukungan Presiden Yoon untuk Realisasi Komitmen Investasi Korsel


Minggu, 21 Mei 2023 / 22:13 WIB
Jokowi Minta Dukungan Presiden Yoon untuk Realisasi Komitmen Investasi Korsel
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada Minggu, 21 Mei 2023.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bertemu dengan Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dukungan terhadap realisasi komitmen investasi perusahaan Korea Selatan di Indonesia.

Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan Presiden Yoon di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada Minggu, 21 Mei 2023. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara membahas mengenai kerja sama di sejumlah bidang antara Indonesia dan Korea Selatan.

“Mohon dukungan Presiden Yoon terkait realisasi komitmen Lotte Chemical dan CJ Group untuk pembangunan pabrik industri kimia di Banten dan pabrik bioproduct di Jawa Timur, dukungan distribusi energi dan EBT melalui perusahaan LS Cable dan TSE, dan realisasi investasi ekosistem EV,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/5).

Sementara itu, mengenai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Jokowi menyatakan bahwa Indonesia telah menyiapkan insentif dan fasilitas investasi bagi para investor.

Presiden pun berharap agar pembangunan sistem pengolahan air di IKN yang juga didukung oleh Korea Selatan dapat berjalan baik.

Baca Juga: Korea Selatan Menaikkan Harga Listrik Sebesar 5,3%, Kenaikan Kedua di Tahun Ini

“Semoga pengolahan air, Sepaku Semoi Water Treatment Plant, selesai sesuai jadwal,” tuturnya.

Selanjutnya, Kepala Negara juga membahas mengenai kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan. Presiden Jokowi meminta Presiden Korea Selatan untuk menambah kuota dan perluasan bidang kerja bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan. Serta meminta partisipasi Korea Selatan dalam pembangunan Pusat pelatihan PMI.

Kemudian mengenai kerjasama perdagangan antara kedua negara melalui IK-CEPA yang dinilai harus dilaksanakan secara maksimal, termasuk di dalamnya dukungan atas 18 proposal proyek yang telah diajukan oleh Indonesia.

“IK-CEPA harus diimplementasikan maksimal, termasuk dukungan 18 proposal Indonesia di bidang pertanian, kesehatan, kebudayaan, perikanan, otomotif, dan IT,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×