kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jokowi Minta APBN 2023 Fokus Pada Program-Program Produktif


Senin, 16 Januari 2023 / 21:05 WIB
Jokowi Minta APBN 2023 Fokus Pada Program-Program Produktif
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo saat Sidang Kabinet Paripurna mengenai Perkiraan Kondisi Perekonomian Tahun 2023, Evaluasi Penanganan COVID-19, serta Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, di Istana Negara, 6 Desember 2022.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar APBN tahun 2023 dapat difokuskan pada program-program yang produktif. Utamanya dalam penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

Tak hanya itu, APBN 2023 juga harus dapat menyelesaikan program prioritas nasional mulai dari penurunan stunting, hingga agenda menjelang Pemilu 2024.

"Utamanya, pada penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan dan APBN 2023 harus fokus menyelesaikan prioritas nasional baik yang berkaitan dengan penurunan stunting penurunan, kemiskinan ekstrem dan juga ketahanan pangan serta agenda menjelang Pemilu," kata Jokowi dalam Pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (16/1).

Jokowi juga meminta agar kementerian dapat mendorong dana transfer ke daerah dapat digunakan untuk memacu perekonomian daerah. Termasuk di dalamnya dana desa Ia meminta agar bisa memberikan dampak terhadap ekonomi di desa.

Baca Juga: Jokowi: Rekomendasi Terkait Pelanggaran HAM Berat Segera Ditindaklanjuti

"Betul betul harus disampaikan bahwa ini dana ini harus memberikan dan memacu ekonomi daerah, sehingga jangan sampai dananya ditransfer dan tidak memberikan efek memacu ekonomi di daerah," imbuhnya.

Selain itu, Ia meminta agar APBD juga harus sinkron dengan APBN. Adapun yang dimaksud ialah sinkron dengan prioritas nasional. Terutama yang berkaitan dengan ekonomi kerakyatan, ekspor dan berkaitan dengan investasi.

Mengenai inflasi, Kepala Negara meminta agar dikerjakan secara bersamaan antar Kementerian/Lembaga dan juga pemerintah daerah. Inflasi juga diharapkan dapat terus ditekan hingga di bawah 5%.

"Urusan inflasi kita keroyok bareng-bareng, supaya inflasi ini bisa ditekan di bawah lima. Dan saya yakin setelah saya keluar masuk pasar saya lihat stabilitas harga saya lihat peluang itu sangat mudah jika dikerjakan bersama, sama seperti kita menyelesaikan Pandemi Covid-19 di negara kita," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×