kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jokowi-Ma'ruf pastikan subsidi energi tetap, tapi pengembangan SDM prioritas


Rabu, 06 Februari 2019 / 09:40 WIB
Jokowi-Ma'ruf pastikan subsidi energi tetap, tapi pengembangan SDM prioritas


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi misi utama yang diusung oleh pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) Maruf Amin.

Misi tersebut tecermin dalam rancangan kebijakan subsidi yang sedang dipersiapkan pasangan tersebut, untuk membangun pemerintahan selanjutnya.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Amin, Johnny G. Plate menjelaskan, fokus pengalokasian anggaran, tak terkecuali subsidi memang akan diarahkan untuk pembangunan SDM.

Fokus kami sudah maju ke SDM untuk meningkatkan daya saing secara global. Kualitas belanja subsidi dalam APBN akan kami pastikan tertuju pada yang sifatnya produktif, bukan hanya konsumtif, ujar Johnny.

Politisi Partai Nasdem tersebut mengatakan, sejatinya hal tersebut telah dilakukan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, melalui penambahan alokasi anggaran perlindungan sosial. Anggaran perlindungan sosial dalam periode 2014 2019 mengalami pertumbuhan 66,9% menjadi sebesar Rp 200,8 triliun dalam APBN 2019.

Adapun subsidi produktif yang dimaksud, menurutnya, antara lain subsidi kesehatan melalui program jaminan kesehatan nasional (JKN), subsidi pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta subsidi pertanian melalui subsidi benih dan pupuk. Secara garis besar, pasangan Jokowi Amin mendorong pengelolaan subsidi yang mengarah pada subsidi non energi untuk mendorong produktivitas.

Juru Bicara TKN Jokowi - Amin Arif Budimanta menambahkan, pemerintah tetap akan mengadakan subsidi energi mengingat besarnya kebutuhan masyarakat pada sektor tersebut.

Subsidi energi akan tetap ada, tetapi yang kami terus sesuaikan dan perbaiki adalah sistem dan pengelolaan agar subsidi tersebut lebih tepat sasaran, tutur Arif.

Penetapan harga bahan bakar minyak (BBM) Premium, misalnya, akan diteruskan dengan skema tanpa pendekatan subsidi dari APBN. Selanjutnya, penugasan akan terus diberikan kepada BUMN Pertamina sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mendistribusikan Premium dengan harga yang telah ditentukan.

Kebijakan menugaskan Pertamina didasarkan pada salah satu fungsi BUMN sebagai agen pembangunan, termasuk dalam menjalankan fungsi stabilisator, lanjutnya.

Adapun, pada sektor pertanian, Jokowi Amin akan meneruskan dan memperbaiki sistem penggunaan Kartu Tani dalam rangka memastikan pupuk bersubsidi benar-benar dapat sampai ke petani-petani khususnya petani kecil dan tidak diselewengkan.

Ekonom Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan, anggaran subsidi saat ini memang masih sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia, baik untuk menopang konsumsi, maupun menstimulasi produksi.

Kendati begitu, pengelolaan subsidi yang tidak bijaksana, dan tidak tepat sasaran, justru bakal menjadi bumerang bagi pemerintah, lantaran membuat rakyat bergantung pada subsidi.

Pendapatan per kapita sudah meningkat dibandingkan saat kebijakan subsidi diberlakukan di era Orde Baru, tapi masyarakat akhirnya keenakan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×