kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Jokowi Klaim Telah Turunkan Angka Kemiskinan Hingga Pengangguran


Jumat, 16 Agustus 2024 / 13:07 WIB
Jokowi Klaim Telah Turunkan Angka Kemiskinan Hingga Pengangguran
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintahannya mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrim dan pengangguran.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintahannya mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrim hingga pengangguran.

Jokowi mencatat, angka kemiskinan ekstrem tercatat turun dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024. Sementara itu, tingkat pengangguran bisa ditekan dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% di tahun 2024.

“Angka stunting juga mampu kita kurangi dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% di tahun 2023,” tutur Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, DPD RI Tahun 2024, Jumat (16/8).

Adapun untuk melindungi masyarakat miskin, Jokowi memberikan program perlindungan sosial. Salah satunya adalah anggaran Rp 361 triliun untuk prorgam Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan.

“Kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Ia juga mencatat, anggaran sebanyak Rp113 triliun untuk program Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh Indonesia.

Sementara sebanyak Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.

Serta,  Rp 60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama,” tandasnya.

Selanjutnya: Tren Penjualan Positif, Hyundai Ingin Luncurkan Lagi Mobil Listrik Baru di Indonesia

Menarik Dibaca: Inilah Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Kolesterol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×