kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Jokowi Klaim Telah Turunkan Angka Kemiskinan Hingga Pengangguran


Jumat, 16 Agustus 2024 / 13:07 WIB
Jokowi Klaim Telah Turunkan Angka Kemiskinan Hingga Pengangguran
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintahannya mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrim dan pengangguran.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintahannya mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrim hingga pengangguran.

Jokowi mencatat, angka kemiskinan ekstrem tercatat turun dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024. Sementara itu, tingkat pengangguran bisa ditekan dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% di tahun 2024.

“Angka stunting juga mampu kita kurangi dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% di tahun 2023,” tutur Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, DPD RI Tahun 2024, Jumat (16/8).

Adapun untuk melindungi masyarakat miskin, Jokowi memberikan program perlindungan sosial. Salah satunya adalah anggaran Rp 361 triliun untuk prorgam Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan.

“Kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Ia juga mencatat, anggaran sebanyak Rp113 triliun untuk program Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh Indonesia.

Sementara sebanyak Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.

Serta,  Rp 60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×