kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.479   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.775   76,35   0,99%
  • KOMPAS100 1.089   12,75   1,18%
  • LQ45 797   14,91   1,91%
  • ISSI 265   0,98   0,37%
  • IDX30 414   7,49   1,84%
  • IDXHIDIV20 481   9,16   1,94%
  • IDX80 121   1,78   1,50%
  • IDXV30 131   2,24   1,73%
  • IDXQ30 134   2,45   1,86%

Jokowi kecewa, harga gas industri RI masih mahal


Selasa, 04 Oktober 2016 / 15:46 WIB
Jokowi kecewa, harga gas industri RI masih mahal


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan para menterinya segera menurunkan harga gas untuk industri secepatnya. Menurutnya, harga gas di Indonesia saat ini rata-ratanya masih US$ 9,5 per MMbtu.

Harga gas tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara lain, termasuk negara di kawasan Asean, seperti; Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Di ketiga negara tersebut, rata-rata harga gas industri masing-masingnya hanya mencapai; US$ 7 per MMBtu, US$ 4 per MMbtu, dan US$ 4 per MMBtu.

"Padahal dari sisi cadangan, kita punya banyak, sebaliknya mereka impor," kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas tentang Harga Gas untuk Industri di kantornya Selasa (4/10).

Jokowi memerintahkan, agar penurunan harga gas tersebut tidak dilakukan dalam waktu lama. Karena, berdasar perhitungannya, harga gas saat ini bisa ditekan sampai ke kisaran US$ 5- US$ 6 per MMbtu.

Menurutnya, semakin lama harga gas turun, itu bisa berdampak pada pelemahan daya saing industri di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×