kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.730   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.633   14,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.186   2,38   0,20%
  • LQ45 853   1,28   0,15%
  • ISSI 307   0,45   0,15%
  • IDX30 439   -0,08   -0,02%
  • IDXHIDIV20 512   0,92   0,18%
  • IDX80 133   0,24   0,18%
  • IDXV30 138   0,42   0,31%
  • IDXQ30 140   0,09   0,07%

Jokowi kecewa, harga gas industri RI masih mahal


Selasa, 04 Oktober 2016 / 15:46 WIB
Jokowi kecewa, harga gas industri RI masih mahal


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan para menterinya segera menurunkan harga gas untuk industri secepatnya. Menurutnya, harga gas di Indonesia saat ini rata-ratanya masih US$ 9,5 per MMbtu.

Harga gas tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara lain, termasuk negara di kawasan Asean, seperti; Vietnam, Malaysia, dan Singapura. Di ketiga negara tersebut, rata-rata harga gas industri masing-masingnya hanya mencapai; US$ 7 per MMBtu, US$ 4 per MMbtu, dan US$ 4 per MMBtu.

"Padahal dari sisi cadangan, kita punya banyak, sebaliknya mereka impor," kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas tentang Harga Gas untuk Industri di kantornya Selasa (4/10).

Jokowi memerintahkan, agar penurunan harga gas tersebut tidak dilakukan dalam waktu lama. Karena, berdasar perhitungannya, harga gas saat ini bisa ditekan sampai ke kisaran US$ 5- US$ 6 per MMbtu.

Menurutnya, semakin lama harga gas turun, itu bisa berdampak pada pelemahan daya saing industri di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×