Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku belum tahu harga bus baru yang sebagian komponennya berkarat maupun rusak. Bus yang dibuat di China itu dinilai terlalu mahal.
Jokowi mengatakan, sampai saat ini ia belum menerima laporan dari Inspektorat Provinsi DKI Jakarta tentang pemeriksaan terhadap masalah tersebut. Proses penyelidikan oleh Inspektorat masih berlangsung.
"Kalau sudah dapat laporan, ada angkanya berapa, problemnya apa, baru saya akan ngomong," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (17/2/2014).
Jokowi berharap proses penyelidikan yang dilakukan Inspektorat dapat segera tuntas, sehingga kasus tersebut dapat segera menemukan titik terang. "Masih menunggu (pemeriksaan) rampung, secepatnya," ujar Jokowi.
Sedikitnya 5 bus baru transjakarta dan 10 unit baru bus kota terintegrasi busway (BKTB) mengalami kerusakan pada sejumlah komponennya. Bus-bus baru itu dan puluhan bus lain didatangkan dari China pada Januari 2014.
Satu bus gandeng transjakarta dibeli dengan harga Rp 3,7 miliar per unit. Adapun bus ukuran sedang untuk BKTB dibeli seharta Rp 650 juta per unit. Sebagai perbandingan, bus kopaja AC rute Ragunan-Monas yang diluncurkan pada awal Juni 2013 adalah Toyota Dyna yang dirakit oleh perusahaan karoseri Delima Mandiri. "Kita mandiri tanpa subsidi, tanpa hibah dari Pemprov. Satu busnya seharga Rp 460 juta. Untuk pendanaan pinjaman dari BNI," kata ketua umum kopaja Nanang Basuki, ketika itu. (Alsadad Rudi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News