kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.322   54,00   0,33%
  • IDX 7.908   -18,67   -0,24%
  • KOMPAS100 1.109   -4,25   -0,38%
  • LQ45 820   -9,25   -1,12%
  • ISSI 266   0,60   0,22%
  • IDX30 423   -5,22   -1,22%
  • IDXHIDIV20 492   -5,46   -1,10%
  • IDX80 124   -1,28   -1,03%
  • IDXV30 132   -1,26   -0,94%
  • IDXQ30 137   -1,69   -1,22%

Jokowi ingin efisiensikan belanja pegawai


Selasa, 07 Juni 2016 / 13:24 WIB
Jokowi ingin efisiensikan belanja pegawai


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyatakan, pemerintahannya ingin mengefisienkan belanja pegawai. Salah satu yang akan ditempuh adalah dengan merasionalisasi pegawai negeri sipil (PNS).

Tapi, kata Jokowi, rasionalisasi dilakukan secara alami. "Lihat pegawai yang pensiun, misal setiap tahun 120.000, sampai lima tahun bisa berkurang jumlah pegawai," katanya di Jakarta Selasa (7/6).

Selain itu Jokowi juga akan menerapkan kebijakan pertumbuhan pegawai negatif. "Jadi misal pensiun 120.000, yang diterima 60.000," katanya.

Ia optimistis dengan cara itu beberapa tahun ke depan, jumlah PNS dan beban belanja pegawai bisa mencapai rasio yang ideal.

Yuddy Chrisnandi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengatakan, rasionalisasi pegawai perlu segera dilakukan, sebab, porsi belanja pegawai saat ini sudah besar. "Sudah mencapai 33,8% dari total belanja dan di daerah itu ada 240 daerah yang belanja pegawai di atas 50%, ini tidak sehat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×