kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi ingin ada sektor baru tumpuan PDB, Kemenko: Sektor jasa digital punya peluang


Senin, 21 Oktober 2019 / 17:06 WIB
Jokowi ingin ada sektor baru tumpuan PDB, Kemenko: Sektor jasa digital punya peluang
ILUSTRASI. Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019). Pemerintah tengah mengupayakan pendekatan untuk memungut pajak dari kegiatan ekonomi digital yang dipastikan dengan pengenaan tarif pajak penghasilan dari setia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai pelantikan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan harapannya agar Indonesia bisa bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam (SDA), menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern.

Menyambut keinginan orang nomor satu di Indonesia, Deputi Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa sektor yang berpeluang untuk menjadi sumber perekonomian yang potensial adalah sektor jasa, terutama jasa ekonomi digital.

"Bila dilihat, sumber utama current account deficit (CAD) kita masih berasal dari jasa, khususnya transportasi dan asuransi. Saat ini ekonomi digital juga mulai meningkat pesat," ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (21/10).

Baca Juga: Berkemeja putih, Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo sambangi Istana

Iskandar lalu membeberkan yang natinya bisa menjadi harapan, yaitu jasa terkait e-commerce, bank digital, pembayaran digital, pariwisata, dan juga jasa digital ekonomi lain yang terkait dengan industri kreatif.

Hanya saja, Iskandar juga melihat tantangan dalam mengembangkan sektor tersebut. Menurutnya, yang bisa memengaruhi keberlangsungan pengembangan sektor ini adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) ahli. Ada juga dilihat dari sisi pengembangan transportasi yang dinilai masih belum bisa maksimal.

Selain itu, Iskandar juga menganggap bahwa nantinya harus ada peraturan kondusif. Oleh karena itu, pemerintah memiliki tugas tambahan untuk bisa menciptakan peraturan yang bisa mendukung, merangkul, sekaligus mengatur jalannya sektor jasa ekonomi digital ini.

Baca Juga: Gojek siapkan Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi menggantikan Nadiem Makarim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×