Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengingatkan sejumlah menteri untuk mempercepat belanja pemerintah. Hal itu sebagai upaya menggerakkan ekonomi di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Kuartal ketiga dinilai menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi. "Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar," ujar Jokowi dalam rapat terbatas, Selasa (7/7).
Baca Juga: Menaker: Aturan relaksasi pembayaran iuran Jamsostek menunggu teken Jokowi
Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 32,7 triliun," ujar dia.
Jokowi bilang akan memantau penggunaan anggaran. Bahkan ia akan melihat secara harian untuk memastikan belanja pemerintah dapat dikeluarkan dengan cepat.
Selain percepatan, belanja dalam negeri juga menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Bayaran juga harus menggunakan uang tunai agar kondisi cepat pulih. "Misalnya di Kemenhan, bisa saja di DI (Dirgantara Indonesia), beli di Pindad, beli di PAL," terang Jokowi.
Begitu pula dengan alat kebutuhan medis yang saat ini telah dapat diproduksi dalam negeri. Di antaranya ialah stok obat, alat uji PCR, hingga alat uji cepat Covid-19.
Baca Juga: Ketua MPR: Presiden Jokowi akan hadir dalam sidang tahunan MPR tahun 2020
Menutup arahannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sekali lagi mengingatkan jajarannya untuk dapat bekerja luar biasa melebihi apa yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya. Sejumlah hal menurutnya masih harus terus diperbaiki dan ditingkatkan pelaksanaannya untuk kebutuhan masyarakat luas.
"Jangan sampai menganggap kita ini masih pada situasi biasa-biasa saja. Saya melihat stimulus ekonomi ini belum (tuntas), bansos sudah lumayan, kesehatan masih perlu dipercepat, stimulus ekonomi baik untuk yang UMKM maupun yang tengah dan gede, belum (tuntas)," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News