kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Jokowi ingatkan dana KIP jangan dibelikan pulsa


Jumat, 17 Maret 2017 / 17:45 WIB
Jokowi ingatkan dana KIP jangan dibelikan pulsa


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dupla Kartini

SAMBAS. Dalam setiap kunjungan kerjanya ke daerah, Presiden Joko Widodo selalu menyempatkan diri untuk membagikan sejumlah bantuan sosial nontunai kepada masyarakat. Begitu juga ketika ia mengunjungi Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, pada Jumat (17/3).

Pada kesempatan ini, Jokowi bagikan bantuan sosial nontunai yang berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sebanyak 439 pelajar dari tingkatan SD hingga SMA/SMK di wilayah Sambas, Kalimantan Barat, menerima langsung bantuan KIP oleh pemerintah.

"Tadi sudah disampaikan Ibu Menko (Puan Maharani), yang menerima Kartu Indonesia Pintar itu ada 439 dari SD, SMP, SMA. Yang SD tadi dapat berapa? Yang SD dapat Rp 450.000, SMP Rp 750.000, yang SMA/SMK Rp 1 juta," ujar Presiden kepada para pelajar penerima bantuan.

Presiden mengingatkan bahwa bantuan tersebut dimaksudkan untuk membeli kebutuhan sekolah. Ia mencontohkan di antaranya untuk membeli buku, tas, atau sepatu. "Beli pulsa? Hati-hati, uang itu tidak boleh beli pulsa. Kalau ketahuan nanti dicabut. Itu hanya untuk beli keperluan sekolah," kata Jokowi.

Sementara itu, program perlindungan sosial bagi rumah tangga yang dipandang sangat memerlukan bantuan juga diberikan melalui pelaksanaan PKH. Sejumlah 359 keluarga mendapatkan bantuan tersebut dalam kunjungan kerja Presiden kali ini di mana dalam setiap kartu yang diberikan terdapat nominal saldo sebesar dua juta rupiah yang dapat diambil setiap tiga bulan.

"Ini juga hati-hati, uangnya untuk keluarga, untuk beri gizi anak tidak apa. Jangan untuk beli rokok. Kalau ketahuan ini juga dicabut, jadi pertiga bulan diambil," ucap Jokowi.

Program pemberian makanan tambahan ini sudah berjalan sejak Agustus 2016 silam di mana Pulau Nias menjadi tempat pertama kalinya Presiden Joko Widodo memulai sosialisasi hal tersebut.

(Imanuel Nicolas Manafe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×