kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jokowi harus konsisten susun kabinet ekonomi


Senin, 06 Juli 2015 / 05:15 WIB
Jokowi harus konsisten susun kabinet ekonomi


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Presiden Joko Widodo diminta konsisten dalam menyusun kabinet, khususnya bidang ketahanan pangan dan ekonomi. Selain pos tersebut sangat strategis dan berdampak langsung kepada masyarakat, itu juga merupakan janji kampanye Jokowi dan nawa cita pemerintahannya.

Demikian dikatakan Tokoh Indonesia bidang Sosial Ekonomi HS Dillon, menyoroti terpuruknya ekonomi Tanah Air dan wacana perombakan kabinet kerja, yang santer diperbincangkan belakangan ini. ‎

Menurut Dillon, perekonomian Indonesia bisa membaik dan bahkan lebih baik dari masa-masa sebelumnya bila Presiden Jokowi memasukan ekonom-ekonom yang memiliki pengalaman luas, pekerja keras, jujur dan tak bermental korup.

Nama-nama ekonom itu pun sebenarnya telah banyak digadang-gadang oleh masyarakat, karena itu tak membuat tim Jokowi kesulitan menelusuri rekam jejak dan prestasinya.

"Saya mengenal Darmin Nasution dan Chatib Basri, juga Rizal Ramli dan Bambang Brodjonegoro. Semuanya orang baik dan punya integritas," kata Dillon berbincang dengan wartawan di Jakarta Pusat, Minggu (5/7).

Namun, lanjut Dillon, kombinasi Rizal Ramli dan Bambang memiliki kelebihan khas dibanding pasangan Darmin Nasution dan Chatib Basri.

Rizal Ramli yang pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid pernah menjadi Ketua Bulog, Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan itu memiliki pemahaman ekonomi struktural dan ekonomi kerakyatan.

Di sisi lain, kata Dillon kemampuan Rizal dalam ekonomi makro juga tidak kalah dengan tokoh lain.‎

"Rizal ini orangnya sopan dan mau belajar. Saya masih ingat, dua hari setelah menjadi Kepala Bulog, dia datang ke kantor saya, karena dia latar belakangnya bukan pertanian. Dia mau belajar dan terbukti dia sukses memimpin Bulog saat itu," kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan‎ itu. ‎

Selain itu, di mata Dillon, Rizal Ramli sosok yang berani melawan sistem tidak adil dan merugikan kepentingan nasional.

Selama menjabat sebagai menteri di era Gus Dur, sambungnya, Rizal Ramli berani memperjuangan kepentingan nasional dalam negosiasi dengan lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan IMF.

"Rizal juga tokoh yang terlibat dalam proses reformasi. Banyak yang segan dan hormat pada dia, termasuk kalangan DPR. Ini adalah modal," kata Direktur Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan tersebut.

Sementara Bambang Brodjonegoro, tambah Dillon pun dikenalnya sebagai sosok jujur dan pekerja keras, begitu juga soal rekam jejak karirnya. "Jadi saya berharap kombinasi Rizal dan Bambang dapat menaikkan performa ekonomi kita," imbuh mantan Utusan Presiden SBY bidang penanggulangan kemiskinan itu. (Edwin Firdaus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×