Reporter: Abdul Basith, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Kendati demikian, Jokowi dan jajarannya tidak menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Padahal harga minyak mentah dunia saat ini sudah merosot tajam akbiat perang harga antara Arab Saudi dan Rusia, dua produsen besar minyak di dunia.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengungkapkan, program subsidi listrik tersebut dijalankan pada periode April, Mei dan Juni. Kedua golongan yang diberikan insentif tersebut merupakan golongan pelanggan bersubsidi.
Baca Juga: Ini jaring pengaman yang dijanjikan Jokowi untuk tanggulangi dampak Covid-19
Rida bilang, insentif untuk tagihan listrik tersebut merupakan bagian dari program perlindungan sosial yang dituangkan dalam peraturan khusus. Alokasi dana untuk program perlindungan sosial tersebut sebesar Rp 110 triliun.
Sementara khusus untuk insentif listrik, dana yang disiapkan pemerintah sekitar Rp 1 triliun per bulan atau sekitar Rp 3 triliun selama tiga bulan.
"Alokasi dana untuk pemberian keringanan tagihan listrik tersebut, perkiraan kami untuk tiga bulan diperlukan dana sekitar Rp 3 triliun atau kira-kira Rp 1 triliun per bulan," kata Rida saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (31/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News