kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi dan Prabowo senada, Pancasila tak tergantikan


Minggu, 31 Maret 2019 / 07:25 WIB
Jokowi dan Prabowo senada, Pancasila tak tergantikan


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam debat keempat, kedua calon presiden sepakat satu nada bahwa ideologi Pancasila tak dapat tergantikan oleh ideologi manapun.

Prabowo Subianto mengawali debat dengan komitmennya bersama Sandiaga menyebutkan bahwa Pancasila merupakan ideologi final. Pancasila disebut menjadi pemersatu beragam suku, ras, budaya, bahasa, agama dan lain-lain. "Kami bertekad pertahankan Pancasila sampai titik darah penghabisan. Kalau ada yang mau mengubah akan saya hadapi dengan semua kekuatan," jelas Prabowo dalam penyampaian visi dan misi di debat pada Sabtu (30/3).

Senada dengan Prabowo, Jokowi capres nomor urut 01 juga menuturkan bahwa Pancasila adalah kesepakatan para pendiri bangsa, para pemimpin-pemimpin bangsa dari berbagai daerah berbagai organisasi, ras, suku, agama. Jokowi menyebut menjadi kewajiban seluruh warga Indonesia untuk menjaga dan merawat dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan untuk bidang pemerintahan, Prabowo memiliki pandangan yang berbeda dengan Jokowi. Prabowo berpendapat bahwa lembaga dalam pemerintahan haruslah kuat dan bersih dari korupsi. Prabowo bahkan menyebut bahwa korupsi di Indonesia jika diibaratkan seseorang yang sakit sudah memasuki stadium empat.

"Kami bertekad akan kami bersihkan lembaga pemerintah, perbaiki seluruh lembaga pemerintah, memperbaiki kualitas hidup aparat pemerintah. Korupsi taraf sangat parah maksud akut stadium empat kalau orang sakit," terang Prabowo.

Berbeda dengan Prabowo, Jokowi di bidang pemerintahan menyebut diperlukannya "Dilan" atau Digital Melayani. "Oleh karena itu dibutuhkan reformasi di bidang pelayanan publik di bidang elektronik, kedua diperkuat penajaman lembaga, peningkatan kualitas SDM atau peningkatan SDM aparatur kita dan keempat dibutuhkan reformasi tata pengelola," jelas Jokowi.

Bidang hankam, Prabowo menyebut keamanan negara ini disebut masihlah lemah. Jokowi menyebut perlu ada pengembangan kualitas SDM TNI, terutama di bidang teknologi persenjataan militer, cyber, dan lain-lain. "Oleh karena itu, alutsista harus diperbaiki," tambah Jokowi.

Dalam hubungan internasional, Jokowi berpendapat bahwa Indonesia harus berdiri tegak bermartabat dan menjalankan politik bebas aktif, bebas dalam perpolitikan internasional dan aktif ikut dalam ketertiban dunia. Sedangkan Prabowo mengatakan menjaga hubungan baik yang menguntungkan dengan negara menjadi penting namun membela kepentingan rakyat merupakan kehormatan yang mulia.

Debat keempat memiliki tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×