Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ATAMBUA. Presiden Joko Widodo akhirnya mengunjungi pos perbatasan Motaain, di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (20/12). Bukan Jokowi namanya, kalau dalam setiap kunjungan tidak melakukan blusukan kepada warganya.
Begitu tiba di Bandara Haliwen dengan menggunakan Helikopter jenis Puma dan dikawal juga oleh dua helikopter jenis yang sama, sekitar pukul 11.00 Wita, Jokowi yang datang bersama Menteri Perindustrian Saleh Husin, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Kapolda NTT Bigjen Endang Sunjaya, Danrem 161 Wirasakti Kupang Brigjen Achmad Yuliarto, langsung bergerak menuju perbatasan RI-Timor Leste dengan melakukan perjalanan darat sekitar 17 kilometer.
Saat melakukan blusukan ke pos pintu masuk perbatasan dengan Timor Leste tersebut, ribuan warga setempat pun langsung mendekati dan ingin bersalaman dengan Jokowi serta meminta foto, bahkan ada sejumlah warga yang teriak histeris begitu berhasil menyalami Jokowi.
“Pak Jokowi, Pak Jokowi kita minta foto dulu, kami sudah tunggu kedatangan bapak dari tadi pagi. Tolonglah pak, kalau tidak foto, salaman juga baik,” teriak sejumlah warga yang meminta berfoto dan salam dengan Jokowi.
Mendengar teriakan warga yang berjejal di sepanjang jalan yang dilewatinya tersebut, membuat Jokowi yang sedang memantau area pos di Motaain langsung berdiri dan memanggil warga untuk menyalaminya, bahkan ada warga juga yang mengajak foto.
Pasukan pengamanan presiden yang membentuk pagar betis, langsung memberikan jalan kepada warga dengan cara berbaris satu persatu untuk sekedar berjabatan tangan dengan Jokowi. Sekitar lima menit, waktu yang diberikan Jokowi kepada warga untuk menyalami. Selanjutnya presiden menuju ke mobilnya dan langsung kembali ke Bandara Haliwen, Atambua dan selanjutnya akan kembali ke Kupang.
Kunjungan Jokowi ke Motaain untuk melihat pintu utama atau pintu masuk terbesar yang masuk ke Timor Leste. Sistem pelayanan satu atap ini masih manual, jika dibandingkan dengan sistem pelayanan di Timor Leste. (Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News