kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi Berencana Beli Minyak Mentah Rusia, Ini Kata Ekonom


Selasa, 13 September 2022 / 18:55 WIB
Jokowi Berencana Beli Minyak Mentah Rusia, Ini Kata Ekonom


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA Presiden Joko Widodo tengah mempertimbangkan membeli minyak dari Rusia. Pertimbangan ini diambil karena Moskwa menawarkan diskon besar-besaran, di mana harganya jauh lebih murah dibandingkan harga minyak di pasar global.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meminta kepada pemerintah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak mentah. Sehingga apabila terjadi kenaikan harga seperti saat ini, maka tidak akan terlalu membebani negara.

"Sudah waktunya untuk beralih ke energi baru terbarukan (EBT) secara konkrit mengurangi ketergantungan pada minyak mentah. Jadi di geser saja investasinya untuk EBT seperti kendaraan listrik," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (13/9).

Baca Juga: Ekonom Menilai Pembelian Minyak dari Rusia Berisiko

Senada dengan Bhima, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah juga meminta kepada pemerintah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap minyak mentah.

Harga minyak mentah terus mengalami kenaikan dinilai akan semakin memberatkan Indonesia. Pasalnya, Indonesia juga telah menjadi net importir minyak sejak lebih dari satu dekade lalu.

Sehingga dirinya meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan kebijakan untuk mengurangi ketergantungan minyak mentah.

"Kita sadar betul kita net importir, tapi kecanduan kita terhadap minyak itu tidak pernah berkurang. Seharusnya begitu kita sadar bahwa kita adalah net importir minyak, maka kebijakannya yang harus berubah," ujar Said dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (12/9).

Baca Juga: Jokowi Sebut Indonesia Pertimbangkan Beli Minyak Rusia, Ini Respon Kementerian ESDM

Namun Bhima mengatakan, apabila Indonesia memaksa harus melakukan pembelian minyak Rusia, maka bisa dilakukan dengan cara membeli dari negara perantara. Sehingga tidak perlu kemudian secara terbuka ingin membeli minyak Rusia.

"Ingin membeli minyak dari Rusia ngak perlu diumumkan, cukup belinya melalui China, karena kan sekarang China menikmati sebagai trader dari minyak mentah Rusia untuk dijual ke negara lainnya. Itu kan pertamina bisa memanfaatkannya seperti itu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×