Reporter: Abdul Basith | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - KUPANG. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan 2.706 sertifikat tanah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam sambutannya, presiden Jokowi berpesan kepada seluruh penerima untuk menjaga sertifikat tanahnya dengan baik. Secara khusus, ia meminta masyarakat untuk memfotokopi dan memberi bungkus plastik sertifikatnya.
“Karena kalau enggak diberi plastik ini juga, kadang-kadang kalau gentengnya bocor, kena air, sertifikat rusak," ujar Jokowi di Kantor Bupati Kabupaten Kupang, Rabu (21/8).
Permasalahan legalitas tanah masih menjadi masalah di Indonesia. Oleh karena itu sertifikat tanah menjadi hal penting untuk mengatasi konflik lahan tersebut.
Baca Juga: Jokowi tinjau panen garam di NTT hari ini, Rabu (21/8)
Presiden Jokowi juga berpesan agar masyarakat bersikap bijak dan teliti jika ingin menggunakan sertifikatnya sebagai agunan atau jaminan untuk meminjam uang ke bank.
“Saya titip, tolong kalau mau pinjam ke bank itu dihitung dulu, dikalkulasi dulu. Bisa ngangsurnya enggak? Bisa nyicilnya enggak? Kalau enggak, jangan pinjam uang ke bank,” terang Jokowi.
Lebih lanjut, Kepala Negara berpesan agar masyarakat menggunakan seluruh uang hasil pinjaman dari bank tersebut untuk hal yang produktif. Misalnya, untuk usaha pertanian, membuka toko, atau menambah modal usaha.
Baca Juga: Tiga strategi pembiayaan pemerintah memperluas akses rumah layak huni dan terjangkau
Penggunaan dana hasil pinjaman juga harus jelas. Hasil pinjaman dihimbau untuk tidak digunakan dalam kegiatan konsumsi yang tidak diperlukan.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut antara lain, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofjan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Staf Khusus Presiden Gories Mere, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Kabupaten Kupang Korinus Masneno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News