kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi apresiasi kemajuan ristek dalam hadapi Covid-19


Senin, 11 Mei 2020 / 12:02 WIB
Jokowi apresiasi kemajuan ristek dalam hadapi Covid-19
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo mengenakan masker saat memimpin upacara pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/5/2020). Presiden secara resmi melantik Irjen Pol Boy Rafli Amar sebagai Kepala BNPT mengganti


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kemajuan riset dan teknologi dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Indonesia dinilai telah bisa memproduksi alat tes baik berbasis PCR (polymerase chain reaction) mau pun non-PCR. Selain itu ventilator pun siap diproduksi secara massal pada akhir Mei atau awal Juni mendatang.

"Sehingga kita tidak tergantung lagi pada produk-produk impor dari negara lain," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Senin (11/5).

Pemerintah juga mengembangkan laboratorium berjalan dengan tingkat keamanan tingkat dua (BSL 2). Hal itu akan mempercepat pemeriksaan kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Jokowi minta pemeriksaan PCR sampai 10.000 per hari

Indonesia juga melakukan uji klinis plasma yang dilakukan sebagai upaya pengobatan Covid-19 di berbagai rumah sakit. Selain itu upaya pembuatan vaksin juga dilakukan dengan all genome sequencing.

"Saya minta tadi seluruh hasil riset dan inovasi ini didukung penuh proses perizinannya, dilakukan cepat dan juga disambungkan dengan industri baik itu BUMN dan swasta," terang Jokowi.

Asal tahu saja lebih dari dua bulan sejak kasus positif pertama diumumkan pada Maret 2020 lalu. Saat ini kasus positif di Indonesia telah mencapai 14.032 kasus dengan 2.698 kasus sembuh dan 973 kasus meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×