kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi: APBNP 2015 disetujui, saatnya semua kerja


Sabtu, 14 Februari 2015 / 21:09 WIB
Jokowi: APBNP 2015 disetujui, saatnya semua kerja
ILUSTRASI. Jujutsu Kaisen Season 2 Episode 6 Tayang Jam Berapa? Cek Sinopsis & Jadwal Lengkapnya


Sumber: Antara | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan APBN-Perubahan 2015 sudah selesai dan telah disetujui DPR sehingga sekarang waktunya bagi pemerintah untuk bekerja.

"Satu-satu masalah-masalah yang berkaitan dengan APBN-P sudah bisa diselesaikan, alhamdulillah dan sekarang ini tinggal kerja," kata Presiden Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusumah Jakarta, Sabtu.

Presiden tampak lega ketika APBN pertama pemerintahannya kemudian disetujui oleh DPR dalam rapat paripurna yang digelar selama sekitar 10 jam.

Adapun postur APBN-P 2015 yang disepakati di antaranya adalah Belanja Negara Rp 1.984,1 triliun atau lebih rendah Rp 10,7 triliun dari usulan pemerintah sebelumnya. "Sudah selesai berarti tinggal kerja, langsung tenderkan semuanya, lelangkan semuanya, langsung mulai kerja semuanya," tukasnya.

Dalam rapat paripurna DPR, salah satu hal yang menjadi pesan adalah pemanfaatan dan pertanggungjawaban pemerintah terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) ke beberapa BUMN.

Postur anggaran yang disepakati, untuk pendapatan negara dan hibah yakni sebesar Rp 1.761,6 triliun, dimana penerimaan pajak non-migas disepakati Rp 1.439,7 triliun. Target penerimaan perpajakan ini meningkat 11,5% dari APBN 2015.

Untuk penerimaan pajak migas tercatat sebesar sebesar Rp139,3 triliun.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mineral dan batu bara disepakati sebesar Rp 52,2 triliun, PNBP kehutanan sebesar Rp 4,7 triliun, PNBP perikanan sebesar Rp 578,8 miliar, PNBP Kementerin Hukum dan HAM sebesar Rp 4,28 triliun, dan Penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) Rp 23,09 triliun.

Deviden BUMN ditargetkan sebesar Rp 36,9 triliun berasal dari Pertamina Rp 6,34 triliun, PLN Rp 5,4 triliun dan lainnya sebesar Rp 25,1 triliun.

Untuk subsidi energi disepakati Rp 137,8 triliun, di mana untuk subsidi BBM, elpiji 3 kg dan LGV sebesar Rp 64,6 triliun. Untuk subsidi listrik Rp 73,1 triliun. Suntikan modal berupa Penyertaan Modal Negara untuk BUMN sebesar Rp 64,8 triliun.

Sedangkan defisit dalam APBN-P 2015 disepakati sebesar Rp 224,1 triliun, atau 1,92% dari PDB.

Sementara asumsi makro antara lain pertumbuhan ekonomi 5,7%, inflasi 5%, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 6,2%, nilai tukar rupiah Rp 12.500 per dolar Amerika Serikat, harga minyak Indonesia (ICP) 60 dolar AS per barel, lifting minyak 825.000 barel per hari, dan lifting gas 1,22 juta barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×