Reporter: Petrus Dabu | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resah dengan berbagai fitnah dan hoaks jelang Pemilu. Dalam kunjungan ke Surabaya dan Semarang , Jokowi meminta pendukungnya memerangi semburan fitnah dan berita bohong.
"Itu upaya Presiden mengingatkan rakyat dan menjaga kewarasan akal sehat masyarakat. Jangan sampa fitnah merajalela. Metode penyebarannya disebut sebagai Semburan Dusta, " ujar anggota Gugus Informasi TKN Ridlwan Habib, dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Ridlwan menegaskan Presiden Jokowi justru memberi pendidikan politik yang baik bagi warga Indonesia. "Ajakan Presiden jelas, mari kampanye dengan narasi program, jangan ada fitnah fitnah, jangan ada semburan kebohongan seperti hoaks surat suara 7 kontainer dan semacamnya, " katanya.
Dia menambahkan, Jokowi selama 4 tahun sudah diserang berbagai fitnah. Bahkan fitnah mengarah pada keluarga Presiden.
"Di media sosial ada fitnah Jokowi PKI, ada fitnah ibu pak Jokowi palsu, ada fitnah ijazah pak Jokowi palsu, semuanya fitnah disebarkan secara masif. Itu harus dilawan dengan akal sehat, " ujar alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.
Pernyataan tegas Presiden Jokowi melawan fitnah menurut Ridlwan justru sebagai komando bagi rakyat agar jangan mau dibohongi dengan kabar kabar tidak jelas.
"Alhamdulillah dukungan kaum intelektual makin membanjir, alumni UI, alumni ITB, IPB, UGM, Unair, ITS, Undip dan berbagai universitas di Indonesia makin banyak, ini menunjukkan Jokowi makin dicintai rakyat," katanya.
Ridlwan menegaskan pihak pihak yang panik dan marah terhadap pidato Jokowi adalah mereka yang bermain tidak bersih. "Peribahasa sederhana, kalau bersih kenapa risih ? Kalau tidak menyebarkan fitnah kok seperti kebakaran jenggot, ada apa ? "ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News