kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi Ajak Jerman Kembangkan Potensi Energi Terbarukan di Indonesia


Kamis, 16 Juni 2022 / 16:31 WIB
Jokowi Ajak Jerman Kembangkan Potensi Energi Terbarukan di Indonesia
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 16 Juni 2022.

Jokowi mengatakan, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sejumlah bidang, salah satunya di bidang industri 4.0 khususnya percepatan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Ia menerangkan bukti peningkatan kerjasama dilakukan dengan penandatanganan MoU antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan Deutsche Messe Ag dan dengan Infineon Ag yang akan ditandatangani nanti sore ini.

Baca Juga: Melalui Presidensi G20, Presiden Ukraina Berharap Konflik Rusia Ukraina Berakhir

"Selain itu, Indonesia akan menjadi partner country Hannover Messe tahun 2023 setelah juga berpartisipasi di pameran industri 4.0 di Hannover Messe di tahun 2022 ini," kata Jokowi secara virtual, Kamis (16/6).

Indonesia dan Jerman juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang perubahan iklim. Apresiasi diberikan kepada Jerman atas dukungannya dalam pembangunan Green Infrastructure Initiative (GII) senilai €2,5 miliar, berupa pembangunan pusat mangrove dunia di Indonesia yang baru saja diresmikan beberapa waktu yang lalu.

Kemudian integrasi transmisi hijau di Sulawesi Utara senilai €150 juta serta pilot project pengembangan energi geotermal senilai €300 juta.

"Saya mengajak Jerman menjadi mitra Indonesia dalam mengolah potensi-potensi sumber-sumber energi baru terbarukan di Indonesia," ucapnya.

Disamping itu, Indonesia dan Jerman juga sepakat untuk meningkatkan investasi di bidang industri berteknologi tinggi, termasuk sektor kendaraan listrik.

Jokowi mengundang industri Jerman untuk ikut serta mengembangkan pabrik semikonduktor di Indonesia dan menjadikan industri tersebut sebagai bagian dari rantai pasok chip global. Serta ikut berinvestasi di industri-industri hijau di Indonesia.

Baca Juga: Tesla Akan Menanamkan Modal di Indonesia Tahun Ini

"Saya menyampaikan tawaran Indonesia kepada Jerman untuk membangun German Industrial Quarter di salah satu kawasan industri di Indonesia," ajak Jokowi.

Tak lupa, Jokowi mengundang kontribusi Jerman dan negara-negara G7 untuk bersama-sama berkolaborasi dalam bidang pengetahuan, teknologi, dan akses pendanaan terkait transisi energi yang merupakan prioritas bagi negara-negara G20 dan G7. Jokowi mengajak Jerman untuk mendukung pembentukan energy transition financing dan pasar karbon di Indonesia.

Dalam kunjungan bilateral tersebut, Indonesia juga secara tegas kembali menyampaikan konsistensi Indonesia terkait pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah serta kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dan hukum internasional. Utamanya terkait dengan konflik antara Rusia dengan Ukraina.

"Secara tegas saya menyampaikan kembali posisi konsisten Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Untuk itu prinsip-prinsip dan hukum internasional harus dipatuhi secara konsisten. Dan budaya damai serta saling menghormati, serta semangat kerjasama perlu terus diperkuat," tegasnya.

Jokowi juga meminta adanya penguatan kerja sama mengatasi dampak perang Ukraina, khususnya terhadap pangan dan energi. Sedangkan untuk kawasan Indo Pasifik diperlukan arsitektur kawasan secara inklusif yang mengedepankan semangat kolaborasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×