CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

JK ungkap rahasianya di debat capres-cawapres


Selasa, 08 Juli 2014 / 14:01 WIB
JK ungkap rahasianya di debat capres-cawapres
Tim penyelamat mencari korban di bawah reruntuhan setelah gempa bumi di Diyarbakir, Turki 6 Februari 2023. Korban Tewas Terus Bertambah, Penyelamatan Korban Gempa Turki-Suriah Melambat.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

MAKASSAR. Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengaku puas dengan performanya selama mengikuti debat pasangan capres-cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah seluruh rangkaian acara debat usai dan menjelang hari pencoblosan, Kalla membeberkan rahasia dan strateginya menghadapi debat antar-kandidat tersebut.

Kalla menjelaskan, di semua acara debat, hanya ada dua hal yang harus dan dapat dipersiapkan. Yakni pidato pembuka dan penutup, serta menyiapkan materi pertanyaan kritis sesuai dengan topik yang diangkat dalam debat. "Kita memang enggak bisa menyiapkan yang lainnya selain dua hal itu. Kita enggak tahu lawan kita mau bertanya apa, moderator mau bertanya apa, kan kita enggak tahu," kata Kalla, di Makassar, Selasa (8/7/2014).

Meski begitu, ucap Kalla, semua persiapan dapat dioptimalkan dengan tiga cara lainnya. Yaitu memperkuat referensi atau materi yang diperdebatkan, mempertajam logika, dan kecepatan saat berpikir atau memutuskan.

Kalla memberi contoh saat dirinya tampil bersama capres Joko Widodo di seri debat terakhir, Sabtu (5/7/2014) lalu. Saat itu, cawapres Hatta Rajasa yang menjadi rivalnya salah membuat pertanyaan tentang Kalpataru. Dalam hitungan detik, Kalla langsung melontarkan jawaban di luar dugaan dengan cara menolak menjawabnya karena pertanyaan yang diajukan Hatta keliru.

Kalla mengakui ada pihak yang mengkritik penampilannya di atas panggung debat. Meski begitu, Kalla merasa yakin dengan pendiriannya bahwa debat politik bukanlah debat akademik yang digelar untuk mencari kebenaran. "Saya dibilang suka menyerang, tidak negarawan. Lho gimana, ini kan debat politik. Namanya saja debat politik, kita pasti saling serang, men-downgrade lawan, tapi tetap pakai bahasa yang sopan," pungkasnya. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×