kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

JK: Sodetan Ciliwung pindahkan banjir ke Tangerang


Sabtu, 25 Januari 2014 / 11:36 WIB
JK: Sodetan Ciliwung pindahkan banjir ke Tangerang
ILUSTRASI. Cara Mengenali Depresi Pada Anak Akibat Bullying. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane terus mendapat reaksi Pemkot dan Pemkab Tangerang. Bahkan, Wakil Gubernur Banten Rano Karno turut angkat bicara. Ditengarai pembuatan waduk ini akan memindahkan banjir di Jakarta ke kawasan Tangerang.

Terkait hal ini, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga ketua umum Palang Merah Indonesia mengatakan, seharusnya sebelum membicarakan sodetan harus ada pembicaraan terkait pengerukan sungai terlebih dulu.

"Bukannya menolak, seharusnya diawal ada langkah normalisasi di kedua sungai besar tersebut. Supaya daya tampung airnya tinggi," kata JK, saat ditemui seusai peresmian Masjid Al Kautsar di Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (24/1).

Jusuf Kalla membenarkan kebijakan tersebut justru akan memindahkan banjir dari Jakarta ke Tangerang.

"Yang ada malah memindahkan banjir, padahal kan bukan mengurangi titik banjir di Jakarta dan daerah sekitarnya," tutur Kalla.

Selain itu, Jusuf Kalla menilai pelebaran sungai juga harus dilakukan dengan cara memindahkan pemukiman warga yang tinggal di bibir sungai. "Minimal 100 meter lah dari bibir sungai. Kalau tidak mau direlokasi, tak akan ada langkah pelebaran sungai," ujar Kalla.

Pendapat ini berbeda dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi menyakini pembuatan waduk tersebut merupakan jalan keluar mengurangi banjir di Jakarta. Dengan adanya sodetan, maka debit air di Ciliwung - Katulampa akan berkurang dari 780 meter kubik per detik menjadi 490 meter kubik per detik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×