kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Spanduk "Banjir Bukan untuk Dibagi" sambut Jokowi


Sabtu, 25 Januari 2014 / 11:18 WIB
Spanduk
ILUSTRASI. Sebuah fregat angkatan laut Turki terlihat berlabuh di Pelabuhan Haifa, di Haifa, Israel 4 September 2022. REUTERS/Amir Cohen


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Demi melancarakan rencana sodetan Ciliwung-Cisadane, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sejak pagi sudah meluncur ke Pintu Air 10 Cisadane, untuk bertemu dengan Wakil Gubernur Banten Rano Karno. Selama perjalanan, spanduk penolakan rencana sodetan terpampang "menyambut" rombongan Jokowi.

Spanduk tersebut terpampang di sepanjang jalan seperti di Jalan Kali Pasir, Jalan Baharudin, yang mengarah ke Pasar Lama, Suka Rasa, Tangerang. Deretan spanduk yang tak terhitung jumlahnya terpampang di pagar pinggiran Sungai Cisandane.

Spanduk-spanduk tersebut mengatas namakan warga setempat. Beberapa di antarannya betuliskan, "Banjir Bukan Untuk Dibagi", "Tolak Sodetan Cisadane", "Jangan Tambah Derita Kami" dan "Jangan Pindahkan Masalah Banjir ke Wilayah Kami".

Spanduk dipasang dengan berbagai ukuran, berupa banner atau spanduk kain. Jumlahnya berkisara lebih dari sepuluh. Informasi yang dihimpun Kompas.com, spanduk tersebut terpasang sejak Jumat (24/1) malam.

Menanggapi adanya spanduk penolakan tersebut, Jokowi menjawabnya dengan kalem sambil melempar senyum. Jokowi tidak berkomentar banyak tentang seruan penolakan tersebut. "Bagus," kata Jokowi, sambil mengangkat ibu jarinya.

Rencana pembuatan sodetan itu berdasarkan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Kementerian Pekerjaan Umum, pimpinan daerah Jakarta, Jawa Barat, Bogor, Depok, dan Bekasi, pada Senin (20/1/2014). Di sana diputuskan untuk membuat sodetan Ciliwung-Cisadane yang akan dibangun mulai tahun ini.

Debit air yang masuk dari sodetan itu hanya 200 meter kubik per detik. Artinya, debit air di Cisadane dalam kondisi maksimal akan mencapai 1.350 meter kubik per detik. Level itu jauh dari kapasitas maksimalnya. Jokowi yakin bahwa sodetan tersebut tidak mengakibatkan banjir di Tangerang. (Robertus Belarminus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×