CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

JK minta masjid Indonesia sediakan PAUD


Jumat, 12 Juni 2015 / 09:59 WIB
JK minta masjid Indonesia sediakan PAUD
Promo JSM Superindo Terbaru 29-31 Desember 2023, Promo Murah Tahun Baru Diskon Sampai 50%


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SOLO. Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia membuat aturan yang mengharuskan masjid di Indonesia menyediakan pendidikan anak usia dini (PAUD) bagi warga sekitar. Diharapkan, PAUD bisa menjadi lembaga yang mengajarkan budi pekerti serta membaca Al Quran bagi anak usia dini.

"Hampir 800.000 masjid di Indonesia diminta membuat PAUD. Dengan demikian akan tersedia sekitar 800.000 PAUD yang tersebar hingga pelosok-pelosok desa di Indonesia," kata Juru Bicara Kalla, Husain Abdullah, melalui pesan singkat yang dikirimkan dari Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/6).

Penyediaan PAUD oleh masjid-masjid tersebut juga diharapkan bisa menjadikan anak usia dini terbiasa dengan budaya Islam dan lingkungan masjid. Husain menyebut, arahan Kalla ini sebagai bagian dari upaya membangun peradapan Islam di Indonesia.

"Adapun upaya Pak JK mengatur agar suara ngaji dengan pengeras suara pada malam hari menjelang subuh, hanyalah bagian terkecil dari sebuah perubahan besar yang ingin dicapai ke depan. Pak JK hanya ingin ada standard operasional setiap mesjid terutama menjelang subuh hari, agar umat bisa beristirahat dan bisa beribadah dengan baik," tutur dia.

Selain meminta masjid menyediakan PAUD, Dewan Masjid Indonesia menggelar pendidikan bagi teknisi dan operator masjid. Saat ini, ada kurang lebih 750 operator dan teknisi masjid yang mengikuti program pendidikan tersebut. Pelatihan ini sekaligus bertujuan menata sound system pada masjid.

"Disiapkan mobil teknisi dan sudah beroperasi 50 mobil, setiap mobil diawaki tiga orang teknisi. Nanti tiap tahun bertambah dan sudah lebih 9800 mesjid yang ditata sound system-nya," kata Husain.

Ia menyampaikan bahwa Kalla menilai penataan sound system masjid perlu dilakukan agar jamaah bisa mendengarkan dengan baik ceraham dan khotbah. Dengan sound system yang baik, diharapkan seluruh isi ceramah bisa sampai secara utuh kepada jamaah.

"Kalau ceramah dan khotbah tidak terdengar dengan baik oleh jamaah, maka mereka tidak bisa menyerap dengan baik pesan-pesan keagaamaan yang disampaikan oleh khatib. Akibatnya kualitas umat tidak akan meningkat. Dengan sound system yang baik, maka seluruh isi ceramah bisa sampai kepada jamaah," tutur Husain. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×