Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Japan International Cooperation Agency (JICA) siap memberikan bantuan baik pendanaan maupun pendampingan bagi pemerintah DKI Jakarta dalam pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT).
Deputi Menko Perekonomian bidang Kerja sama Ekonomi dan Perdagangan Internasional Rizal Affandi Lukman menuturkan JICA telah bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk mendiskusikan kerja sama terkait proyek pembangunan MRT.
Dalam proyek ini, JICA tidak hanya memberikan bantuan berupa pinjaman, tapi juga bersedia memberikan pendampingan dan memberikan masukan kepada Pemda DKI dalam membangun MRT.
"Pengalaman yang ada di Tokyo akan diberikan kepada Pemda DKI terhadap pengembangan sistem transportasi terintegrasi," ujarnya Selasa (19/2).
Wakil Presiden JICA Hiroto Arakawa menambahkan JICA siap membantu pemerintah DKI Jakarta mewujudkan proyek MRT untuk mengembangkan sistem transportasi terintegrasi.
"Kami akan berikan pendampingan dalam segala hal, mulai dari studi kelayakan, desain, dan pembangunan konstruksi. Kami mendukung semuanya, tidak hanya pendanaan saja," ungkapnya.
Catatan saja, estimasi total nilai proyek MRT untuk tahap pertama (Lebak Bulus - Dukuh Atas) sekitar US$ 1,6 miliar. Namun, nilai proyek ini bisa lebih rendah, sesuai dengan nilai tendernya nanti.
Dalam proyek MRT, pemerintah mendapatkan sumber pendanaan dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA). Beban biaya (cost sharing) dari pinjaman tersebut, sebesar 49% di antaranya ditanggung oleh pemerintah dan diwujudkan dalam bentuk hibah kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta. Sedangkan sisanya sebesar 51% dari pinjaman JICA dialokasikan sebagai penerusan pinjaman kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Sebelumnya, pemerintah DKI Jakarta memang meminta JICA untuk memberikan bantuan tidak hanya sekadar pendanaan tapi juga tim ahli yang bisa membantu pelaksanaan proyek MRT.
Deputi bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Menko Perekonomian Lucky Eko Wuryanto bilang, selain membahas MRT, Wakil Presiden JICA datang ke Indonesia untuk mendiskusikan percepatan proyek-proyek infrastruktur yang pembangunannya bekerja sama dengan JICA. Lucky bilang, setidaknya ada 18 proyek infrastruktur Indonesia bersama JICA di antaranya proyek MRT, pembangunan pelabuhan dan bandara. "Kami koordinasi percepatan pelaksanaannya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News