Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
KEFAMENAN. Jenazah Milikheur Fanu Besa (38) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Ainan, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, yang ditemukan tewas terapung di atas danau di Negara Bagian Serawak, Malaysia Kamis (19/12) lalu, masih di otopsi di rumah sakit setempat.
Hal tersebut disampaikan, Yeremias Olin, salah seorang kerabat dekat Milikheur, ketika dihubungi via telepon selulernya, Rabu (25/12). “Kemarin sore, saya ditelepon oleh pihak Konsulat kita di Malaysia, mereka bilang jenazah Milikheur akan dikembalikan ke Indonesia tetapi terlebih dahulu harus dilakukan otopsi sehingga mereka meminta persetujuan keluarganya disini. Saya pun sampaikan kepada mereka bahwa ayah dan ibu Milikheur sudah meninggal, jadi kebetulan ada paman kandungnya yang bekerja satu perusahaan dengan Milikheur, biarlah nanti persetujuan darinya,” jelas Yeremias.
“Mereka masih otopsi, karena salah satu peraturan di Malaysia itu, kalau meninggal seperti itu, maka pihak kepolisian setempat akan mencari tahu penyebab meninggalnya, sehingga harus diotopsi dulu, walapun saat dia meninggal itu kedapatannya di dalam air,” sambungnya.
Yeremias mengatakan, status Milikheur merupakan TKI resmi, sehingga saat ini pihak Konsulat yang menangani masalah ini sampai pada tahap pemulangan jenazah. “Untuk jadwal pengiriman jenazah ke Indonesia, belum diketahui pasti, apalagi dalam minggu ini bertepatan dengan hari raya keagaamaan dan tahun baru, jadi diperkiraan awal tahun 2014 nanti jenazah Milikheur sudah sampai ke Indonesia,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Milikheur Fanu Besa (38), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Ainan, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, ditemukan tewas mengambang di sebuah danau di Negara Bagian Serawak, Malaysia, Kamis (19/12/2013) lalu. (Sigiranus Marutho Bere)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News