kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Muhaimin: korban tewas di KJRI karena sakit


Senin, 10 Juni 2013 / 17:14 WIB
Muhaimin: korban tewas di KJRI karena sakit
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,47% ke 6.606 di akhir sesi pertama hari ini (28/12)


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar akhirnya angkat bicara mengenai insiden tewasnya seorang warga negara Indonesia (WNI) dalam insiden antrian pengurusan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, Minggu (9/6) kemarin.

Menurutnya Muhaimin, korban tewas di KJRI bukan disebabkan berdesak-desakan saat mengantri SPLP. Tapi, disebabkan oleh sakit yang sebelumnya diderita korban.

"Sampai hari ini tidak ada (korban insiden SPLP). Itu karena sakit yang diderita sebelumnya," kata Muhaimin saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/6).

Meski menyatakan kalau korban tewas bukan karena insiden antrean di konsulat yang membeludak, tapi Muhaimin meminta agar wartawan mengonfirmasikan hal tersebut kepada pihak Kementerian Luar Negeri.

Muhaimin menambahkan, sebelum insiden tersebut terjadi, pihaknya sudah berusaha untuk melakukan antisipasi semaksimal mungkin. Tapi, jumlah antriannya terlalu banyak. Bahkan, ia mengklaim sebanyak 50.000 TKI yang mengajukan permohonan SPLP atas amnesti Kerajaan Arab Saudi berhasil ditangani.

"Buktinya kemarin 50.000 tertangani dengan baik. Namanya juga meledak sampai 120.000 ribu kan biasanya 3.000," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri telah menyatakan insiden kerusuhan tersebut telah mengakibatkan seorang WNI meninggal dunia dan seorang petugas keamanan terluka. Hanya saja jubir Kementerian Luar Negeri, Michael Tene belum bersedia mengungkap identitas korban tersebut. Kata dia, pihaknya sudah berusaha membawa yang bersangkutan ke RS tetapi ternyata sudah meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×