kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.534   -79,00   -0,48%
  • IDX 6.945   46,31   0,67%
  • KOMPAS100 1.007   6,37   0,64%
  • LQ45 780   4,98   0,64%
  • ISSI 222   1,82   0,83%
  • IDX30 403   1,80   0,45%
  • IDXHIDIV20 476   1,16   0,25%
  • IDX80 114   0,59   0,52%
  • IDXV30 116   0,55   0,48%
  • IDXQ30 131   0,04   0,03%

Jembatan Suramadu Buka Isolasi Madura


Senin, 01 Juni 2009 / 06:36 WIB
Jembatan Suramadu Buka Isolasi Madura


Reporter: Uji Agung Santosa |

SURABAYA. Kepakan elang Jawa, mengiringi mobil yang membawa kami melintasi jembatan terpanjang di Indonesia yang menghubungkan antara Surabaya dan Madura (Suramadu). Jembatan yang rencananya akan diresmikan penggunaannya pada 10 Juni 2009 yang akan datang tersebut menjadi ujung tombak pengembangan kawasan Surabaya dan Madura dengan dibangunnya kawasan industri dan perdagangan di kedua sisi jembatan seluas kurang lebih 600 hektar untuk masing-masing sisi.

Melintasi jembatan itu, kita sepertinya melintasi dua peradapan yang berseberangan, Surabaya yang sudah memiliki perekonomian cukup maju berhadapan dengan Pulau Madura yang lebih terpinggirkan. Pengamatan Kontan menunjukkan, melintasi akses jalan yang menghubungan Surabaya dengan jembatan, terlihat bagaimana pembangunan jembatan dan jalan tersebut telah meningkatkan ekonomi di samping kanan kiri proyek.

Sedangkan setelah sekitar 15 menit melintasi jembatan, kita akan disajikan dengan pemandangan persawahan dan kebun di Pulau Madura yang lebih asri. Dan suasana seperti itu tidak akan berakhir sampai akses jalan penghubungan jalan tersebut selesai. Jika memang pengembangkan kawasan sampai di tempat ini, maka pengembangan kawasan pergudangan dan pemukiman akan menjadi alternative yang bisa diunggulkan.

Menurut Direktur Bina Teknik Ditjen Bina Marga DPU Danis H Sumadilaga pembangunan jembatan itu bukan tujuan utama pemerintah, melainkan lebih kepada percepatan pembangunan ekonomi baik di Surabaya maupun Madura. “Ini baru awal dari pengembangan kawasan, nantinya akan dibangun kawasan pengembangan seluas 600 hektar di kedua kaki jembatan baik di Surabaya maupun Madura,” katanya.

Nantinya tugas pengembangan kawasan tersebut akan diserahkan kepada badan pelaksana jembatan Suramadu yang saat ini masih dalam pembentukan. Namun Danis, tak mau menyebut nama-nama orang yang telah ditunjuk untuk mengawangi badan pelaksana tersebut.

Hanya saja, menurutnya, tak lama lagi badan tersebut akan segera terbentuk karena saat ini telah ada fit and proper test yang mengerucut kepada tiga nama yang akan mengepalai badan pelaksana tersebut. Ia menambahkan pengembangan ekonomi kawasan akan diserahkan sepenuhnya kepada badan pelaksana tersebut bukan lagi kepada Departemen Pekerjaan Umum (DPU). Namun menurutnya, kawasan itu akan disulap pemerintah menjadi kawasan ekonomi mirip KEK. Mengenai tarif jalan untuk melewati jembatan tersebut, Danis juga tidak mau berkomentar jauh.

Namun dari sumber Kontan yang dapat dipercaya, tarif jembatan tersebut akan setengah kali lebih murah dari tarif ferry yang sebelumnya menjadi penghubung dari ke dua pulau tersebut. “Tarifnya antara Rp 35.000-Rp 37.000, karena tarif ferry Rp 73.000,” kata sumber tersebut. Ia menambahkan, tariff tersebut akan kompetitif karena selain lebih murah namun dari segi kecepatan akan berbeda jauh. Selama ini untuk melewati selat Madura dibutuhkan waktu 45 menit menggunakan ferry, namun sekarang hanya dibutuhkan waktu hanya 10-15 menit saja.

Selain untuk kendaraan roda empat dan lebih, jembatan tersebut juga bisa digunakan untuk kendaraan roda dua alias motor. Untuk penguna kendaraan bermotor, tidak dikenakan tarif. Menurut sumber tersebut, kemungkinan dalam waktu sebulan tarif jembatan tidak akan ditarik dalam masa percobaan, setelah itu tarif baru akan dikenakan. “Jasa marga sepertinya yang akan mengelola,” katanya.

Walaupun, sebelumnya Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bambang Susantono menjelaskan bahwa pemerintah akan melaksanakan tender paling lambat 18 bulan dari masa peresmian untuk menetapkan siapa yang paling berhak untuk mengelola dan mengumpulkan tarif jembatan tersebut. Tender tersebut akan dilakukan dengan kerjasama antara Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dengan Badan Pengelola Jembatan Suramadu yang sampai saat ini belum terpilih siapa-siapa yang akan menjadi anggota atau juga kepala.

Tender akan dilakukan secara terbuka, bahkan perusahaan internasional juga diperbolehkan untuk mengikuti lelang tersebut. “Siapa yang paling menguntungkan buat pemerintah yang akan menang,” katannya. Jika pemerintah telah menentukan tarif masuk, maka yang akan dipilih adalah yang menawarkan konsesi paling rendah alias paling singkat konsesinya. Menurut Bambang, tender dimana pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah dan tender untuk pengelolaan baru dilakukan adalah yang pertama di Indonesia.

Rencana mengenai pengambangan kawasan di kaki-kaki jembatan Suramadu juga sudah banyak beredar di masyarakat Surabaya. “Menurut kabar Dolly juga akan dipindah ke kawasan tersebut,” kata salah seorang supir taksi bernama Yuliono yang saban hari mangkal tak jauh dari proyek jembatan. Ia mengatakan, masyarakat tak keberatan jika kawasan mesum tersebut dipindah ke daerah luar kota, dibanding saat ini dimana kawasan tersebut benar-benar terletak di dalam kota.

Yuliono mengatakan, masyarakat Surabaya sudah menunggu beroparasinya jembatan tersebut, selain lebih murah, waktu tempuh yang singkat tentu akan menarik masyarakat untuk lebih sering keluar masuk baik menuju atau ke Surabaya dan sebaliknya. “Kalau benar-benar sudah berfungsi, akan banyak orang Madura yang berkunjung ke Surabaya dan memadati mall-mall di Surabaya,” katanya berseloroh.

Pembangunan jembatan tersebut lambat laun juga akan mengubah isolasi Pulau Madura yang selama ini mempunyai kultur yang keras. Dengan alkulturasi budaya tersebut, maka Pulau Madura akan lebih cepat berkembang seiring dengan perkembangan ekonomi yang terjadi di Surabaya pada khususnya dan pulau Jawa pada umumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×