Reporter: Dina Farisah | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Konstruksi bentang tengah proyek Jembatan Merah Putih, Maluku, akan dimulai, pertengahan Agustus mendatang. Jembatan sepanjang 300 meter ini akan melintasi Teluk Ambon dan menghubungkan wilayah Galaka Poka-Ambon (Maluku).
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Djoko Murjanto mengatakan, pengerjaan bentang tengah Jembatan Merah Putih merupakan kelanjutan dari jembatan pendek sepanjang 760 meter. Proyek ini digarap sejak tahun lalu.
Kementerian PU mempercayakan pengerjaan proyek ini kepada tiga kontraktor, yakni PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan dan PT Wijaya Karya. Penandatanganan kontrak kerja dengan ketiga kontraktor, Jumat (27/7), dan konstruksi akan segera dilakukan.
Targetnya, konstruksi dilakukan dua pekan lagi. "Saat ini, ketiga kontraktor masih dalam tahap kelengkapan administrasi," jelas Djoko, Minggu (29/7).
Ia menjelaskan, pemerintah hanya memberikan satu kontrak kerja kepada ketiga kontraktor itu. Kementerian PU tidak akan mengatur dan menentukan pembagian kerja antara ketiga kontraktor. Kontrak itu senilai Rp 416,76 miliar itu akan menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2012-2014.
Nah, ketiga kontraktor memiliki tenggat waktu hingga Desember 2014 untuk menyelesaikan proyek jembatan terpanjang di wilayah timur Indonesia itu. Meski kontrak kerja mengharuskan penyelesaiannya Desember 2014, Djoko meminta agar proyek ini bisa kelar tiga bulan lebih cepat dari jadwal.
Jefry Pattiasina, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX Maluku dan Maluku Utara menambahkan, tahun ini alokasi biaya untuk Jembatan Merah-Putih senilai Rp 50 miliar. Tahun 2013 dan 2014, dana APBN yang disiapkan masing-masing senilai Rp 190 miliar dan Rp 185 miliar.
Natal Argawan Pardede, Corporate Secretary Wijaya Karya, mengatakan, pihaknya berjanji akan menyelesaikan proyek ini tepat waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News