Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
CIMAHI. Beberapa hari menjelang bulan puasa, pemerintah mulai merealisasikan program operasi pasar untuk sejumlah kebutuhan pokok. Peluncuran operasi pasar dilakukan di gudang Bulog, Cimahi, Jawa Barat.
Dalam operasi pasar kali ini, pemerintah meluncurkan 300.000 ton beras, termasuk diantaranya untuk raskin sebanyak 250.000 ton. Adapun beras untuk operasi pasarnya saja hanya 50.000 ton. Selain itu ada juga operasi pasar untuk bawang merah sebanyak 50-100 ton per hari.
Dalam sambutannya, presiden Joko Widodo mengatakan, masyarakat tidak perlu hawatir akan terjadi kelangkaan beras. Sebab, pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan suplai berapapun kebutuhannya. Namun, "jangan tanya stok kita berapa, ini strategi saya tidak akan bilang," ujar Jokowi, Senin (15/6) di Cimahi.
Jokowi dalam kesempatan tersebut menegaskan, jangan ada pihak yang berani mempermainkan harga. Karena pemerintah akan mengejar siapapun yang mengacaukan harga pangan.
Bukan hanya beras, dalam operasi pasar itu disalurkan juga berbagai komoditas pangan seperti gula pasir, minyak goreng, ingga bawang merah dan cabai. Namun, pelaksanaannya dilakukan melalui kantor perwakilan Bulog di daerah.
Misalnya saja, di daerah Medan diluncurkan 125 ton beras, 5 ton gula, 250 kilo gram cabai merah. Sementara di Palembang, telah di didstribusikan sebanyak 208 ton beras, di DKI Jakarta didistribusikan 150 ton beras, 2 ton gula pasir, 16 ton bawang merah.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pendistribusian dilakukan secara serentak hari ini. Ia mengklaim, stok pangan selama bulan puasa akan cukup, sehingga ia menjamin tidak akan ada lonjakan harga.
Sebagai contoh, di daerah Bandung raya operasi pasar akan disebar di 16 pasar tradisional yang telah ditunjuk. Yang terdiri dari enam pasar tradisional di Kota Bandung, empat pasar di Kabupaten Bandung, dua pasar di Kabupaten bandung Barat, dua pasar di Kota Cimahi dan satu pasar di Kabupaten SUmedang.
Dalam operasi pasar kali ini Bulog juga didukung oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesian (PPI) untuk menyuplai kebutuhan pokok selain beras seperti gula pasir dan minyak goreng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News