Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri semakin intensif melakukan pemantauan harga bahan pokok penting (bapokting) pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Satgas Pangan Polri Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, pihaknya bersama-sama dengan stakeholder terkait dalam melakukan pemantauan tersebut. Hal ini salah satunya untuk mencegah terjadinya penimbunan stok pangan oleh oknum tertentu.
Baca Juga: Mendag ajak konsumen melapor jika ada agen jual harga gula lebih mahal dari HET
"(Kami) Bersama-sama dengan stakeholder yang ada baik tingkat pusat sampai daerah-daerah melakukan pemantauan di pasar-pasar," kata Daniel kepada Kontan, Senin (18/5).
Ia mengatakan, pemantauan dilakukan terhadap bahan pangan pokok seperti beras, daging, telur, dan gula konsumsi. Tidak hanya melakukan pemantauan, Daniel menyebutkan, Satgas Pangan juga memonitor perkembangan situasi di pasar.
"Baik harga maupun ketersediaan pasokan pangan," ucap dia.
Baca Juga: Begini strategi Bulog tekan harga gula kembali ke Rp 12.500 per kg di pedagang
Lebih lanjut, Daniel menyebutkan, pihaknya mengutamakan upaya-upaya pencegahan agar tidak terjadi penimbunan stok pangan atau permainan harga.
Meski begitu, jika terjadi ditemukan indikasi adanya pelanggaran, Satgas Pangan akan mengambil langkah tegas untuk menindaklanjuti hal tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mewanti-wanti agar para distributor, subdistributor dan pedagang untuk tidak mempermainkan harga gula sehingga merugikan konsumen.
Baca Juga: Sebanyak 182.762 ton gula rafinasi akan masuk pasar untuk memenuhi stok
Jika ada yang mempermainkan harga, maka Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan akan menindak tegas.
“Ini perintah Bapak Presiden. Jika ada distributor, agen dan pedagang yang menjual harga gula lebih mahal dari HET Rp12.500/kg, tolong segera laporkan,” tegas Mendag, dalam keterangannya, Minggu (17/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News