Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tidak jauh-jauh dari level 5%.
Meski begitu, dalam Pidato Kenegaraannya, Jokowi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang masih berada di level 5% merupakan hal yang patut disyukuri.
Pasalnya, banyak negara lain yang tidak mengalami pertumbuhan ekonomi bahkan masuk dalam kategori melambat pertumbuhannya.
Baca Juga: Jokowi: Ekonomi RI Tangguh Hadapi Pandemi Hingga Konflik Geopolitik
"Patut kita syukuri, Alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, Jumat (16/8).
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 mencapai 5,05% secara tahunan atau year on year (YoY).
Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,11% YoY.
Baca Juga: Jokowi: Belanja Pemerintah Diprioritaskan untuk Produk Dalam Negeri
Diberitakan sebelumnya, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita melihat, memang perekonomian Indonesia pada pemerintahan Jokowi bukan di desain untuk tumbuh di kisaran 6%, melainkan untuk menahan agar pertumbuhan tidak turun lebih lanjut, sebagaimana tren penurunan pertumbuhan di pengujung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Memang sulit mencapai 6% pertumbuhan, karena grand strategy ekonomi didesain oleh pemerintahan Jokowi bukan untuk itu, tapi justru untuk menahan agar pertumbuhan tidak turun lebih lanjut," ujar Ronny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News