kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.239   100,00   0,65%
  • IDX 7.892   63,27   0,81%
  • KOMPAS100 1.206   10,13   0,85%
  • LQ45 979   8,98   0,93%
  • ISSI 229   0,84   0,37%
  • IDX30 499   4,39   0,89%
  • IDXHIDIV20 602   5,24   0,88%
  • IDX80 137   1,09   0,80%
  • IDXV30 140   0,40   0,28%
  • IDXQ30 167   1,34   0,81%

Jelang Jokowi Lengser, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Terjebak di Level 5%


Jumat, 16 Agustus 2024 / 12:29 WIB
Jelang Jokowi Lengser, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Terjebak di Level 5%
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato terkait Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/tom.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tidak jauh-jauh dari level 5%.

Meski begitu, dalam Pidato Kenegaraannya, Jokowi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang masih berada di level 5% merupakan hal yang patut disyukuri. 

Pasalnya, banyak negara lain yang tidak mengalami pertumbuhan ekonomi bahkan masuk dalam kategori melambat pertumbuhannya.

Baca Juga: Jokowi: Ekonomi RI Tangguh Hadapi Pandemi Hingga Konflik Geopolitik

"Patut kita syukuri, Alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI, Jumat (16/8).

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 mencapai 5,05% secara tahunan atau year on year (YoY). 

Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,11% YoY.

Baca Juga: Jokowi: Belanja Pemerintah Diprioritaskan untuk Produk Dalam Negeri

Diberitakan sebelumnya, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita melihat, memang perekonomian Indonesia pada pemerintahan Jokowi bukan di desain untuk tumbuh di kisaran 6%, melainkan untuk menahan agar pertumbuhan tidak turun lebih lanjut, sebagaimana tren penurunan pertumbuhan di pengujung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Memang sulit mencapai 6% pertumbuhan, karena grand strategy ekonomi  didesain oleh pemerintahan Jokowi bukan untuk itu, tapi justru untuk menahan agar pertumbuhan tidak turun lebih lanjut," ujar Ronny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×