Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Realisasi program sejuta rumah tampaknya masih jauh dari target. Hal ini tercermin dari total realisasi penyaluran pembiayaan perumahan hingga Agustus 2017.
Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Eko Heripoerwanto menyatakan, total realisasi penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan (FLPP) per 10 Agustus 2017, sebanyak 8.014 unit atau baru 20,03% dari target tahun ini sejumlah 40.000 unit.
Di bulan Agustus 2017 sendiri, realisasi penyaluran dana FLPP sejumlah 213 unit. Sedangkan realisasi anggaran yang dikucurkan untuk FLPP pada Agustus ini mencapai Rp 22,17 miliar. Dan realisasi total anggaran yang dikucurkan sejak Februari 2017 sampai Agustus 2017 mencapai Rp 915, 47 miliar.
"Realisasi memang masih kecil. Jadi kemarin-kemarin itu kami menyadari, ada kasus yang terlalu banyak. Intinya soal perizinan, misal izin yang terlalu banyak dan izin yang diperlukan tapi waktunya terlalu lama," papar Eko pada KONTAN di kantornya, Kamis (24/8).
Eko menjelaskan, saat ini, pemerintah telah berupaya menyelesaikan masalah perijinan tersebut. Penyelesaian, misal, adanya penggabungan beberapa ijin. Dan soal waktu perijinan sudah dipersingkat menjadi hanya 30 - 40 hari dari 700 hari.
"Kalau bisa ke depannya, ijin hanya dengan hitungan jam. Tapi itu harus menggunakan sistem online dan yang bisa hanya PTSP. Sedangkan PTSP belum tentu hanya mengurus perumahan," kata Eko.
Kendati demikian, pihak Kemenpupera yakin bisa mencapai target FLPP 40.000 unit pada akhir tahun. Awalnya, target FLPP dipatok 120.000 unit, namun berubah karena BTN memutuskan tidak ikut mendanai FLPP ini.
"Kami yakin bisa capai itu karena kami sudah mengundang seluruh bank, di luar BTN, swasta maupun BPD dan setelah dihitung, mereka sanggup menyelesaikan sampai 40.000 unit di tahun ini," terang Eko.
Ada sekitar 30 bank yang berpartisipasi mendanai FLPP, baik swasta, Himbara maupun BPD.
Di sisi lain, Menteri Pupera, Basuki Hadimuljono menyatakan, total realisasi Program Sejuta Rumah hingga awal Agustus mencapai 449.000 unit atau baru 44,9% dari target tahun ini.
"Selama 2015 dan 2016, total realisasi program sejuta rumah telah 1,5 juta unit. Untuk 2017, hingga Agustus, realisasinya sudah 449.000 unit," ujarnya pada KONTAN pekan lalu.
Basuki mengakui, jika sebagian besar realisasinya berasal FLPP. Sementara, sisanya berasal dari program subsidi selisih bunga (SSB), maupun yang berasal dari non subsidi.
Menurut dia, pelaksanaan program sejuta rumah masih terkendala masalah perizinan, misalnya Surat Keputusan Rencana Kerja (SKRK) yang menjadi pendahulu dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Kami terus mendorong bersama Kementerian Dalam Negeri. Lalu, kami juga berkoordinasi dengan Gubernur, Bupati, dan walikota," ujar Basuki.
Melihat capaian terakhir, Ia memperkirakan, realisasi program Sejuta Rumah sampai akhir tahun hanya akan berkisar 900.000 unit. Meskipun, tak sampai 100% dari target, proyeksi itu masih melampaui realisasi tahun lalu yang hanya berkisar 860.000 unit.
"Kalau tahun lalu, sebanyak 860.000 unit rumah. Mudah-mudahan, di tahun ini bisa 900.000 unit rumah sudah bagus," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News