kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,60   -24,13   -2.60%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa Marga ajukan kenaikan tol Jakarta-Cikampek


Rabu, 22 Agustus 2012 / 21:28 WIB
Jasa Marga ajukan kenaikan tol Jakarta-Cikampek
ILUSTRASI. Ada 189 formasi CPNS Kemenparekraf 2021, terbuka untuk lulusan D3 hingga S2.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pasca gagal menaikkan tarif tol Jakarta-Cikampek pada 5 Juli 2012, PT Jasa Marga Tbk terus melakukan perbaikan. Dalam waktu dekat, operator jalan tol ini akan kembali mengajukan kenaikan tarif tol sepanjang 83 kilometer itu.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PU Achmad Gani Gazali mengatakan, akan segera mengecek perbaikan yang sudah dilakukan Jasa Marga. Pasalnya, Jasa Marga sudah melaporkan kembali kepada BPJT bahwa telah melakukan perbaikan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Pasca BPJT belum mengizinkan kenaikan tarif ruas tol Jakarta-Cikampek pada 5 Juli lalu, Jasa Marga terus berupaya menyempurnakan pelayanan dan kembali mengajukan permohonan kenaikan tarif.

“Sebelum Lebaran, Jasa Marga melaporkan sudah memperbaiki semua aspek. Besok akan kita cek,” tutur Gani kepada KONTAN, (22/8).

Gani mengungkapkan, pihaknya akan mengecek langsung ke lapangan dengan proses administrasi. Kondisi terakhir Jakarta-Cikampek dinyatakan belum layak untuk dilakukan penyesuaian tarif. Hal tersebut karena masih ada beberapa item yang belum sesuai SPM, yaitu kerataan jalan, pelayanan, dan pagar yang masih berlubang. Pihaknya meminta Jasa Marga memperbaiki kekurangan tersebut hingga benar-benar dinyatakan layak.

Kepala Divisi Manajemen Operasi (MOP) Jasa Marga Taruli Hutapea mengakui masih ada beberapa kekurangan yang menyebabkan ruas tol Jakarta-Cikampek belum bisa mengalami penyesuaian tarif Juli lalu. Kekurangan itu antara lain berupa gadril (lembaran baja pembatas jalan) yang rusak dan sisa-sisa sampah yang menumpuk. Setelah Lebaran, pihaknya akan kembali mengajukan penyesuaian tarif. Adapun usulan kenaikan tarif berkisar 10% mengikuti inflasi.

Dikatakan Taruli, kenaikan tarif tidak flat 10% di setiap golongannya. Besaran kenaikan tarif tergantung pada tarif sebelumnya dan ditetapkan berdasarkan pembulatan. “Perbedaan tarif ditentukan berdasarkan asal dan tujuannya,” ujar Taruli.

Menurutnya, kenaikan tarif di bawah Rp 250 akan dibulatkan ke bawah. Artinya, tidak mengalami kenaikan. Sementara kenaikan tarif di atas Rp 250 akan dibulatkan ke atas sebesar Rp 500.

Dari 6 ruas tol yang direncanakan naik pada tahun ini, hanya ruas tol Jakarta-Cikampek yang belum mengalami penyesuaian tarif. Kelima ruas tol yang sudah mengalami penyesuaian tarif adalah Jakarta Outer Ring Road (JORR) West 1 (Kebon Jeruk-Penjaringan), Tol Surabaya-Gresik, Tol Kanci-Pejagan, Tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda, dan Tol Sedyatmo.

Akibat tertundanya kenaikan ruas tol Jakarta-Cikampek ini, Jasa Marga mengalami potensial lost sekitar Rp 100 juta per hari. Besaran itu dihitung berdasarkan transaksi kendaraan per hari.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×