Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei monitoring valas rata-rata kurs tengah eceran rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Kurs tengah eceran rupiah pada Januari 2015 melemah 40,06 poin terhadap dollar AS dibanding bulan Desember 2014 lalu.
Kepala BPS Suryamin mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada minggu keempat Januari 2015 tercatat Rp 12.483,41 per dollar AS. Nilai ini terdepresiasi 0,32% atau turun 40,06 poin dibanding posisi Desember 2014 minggu keempat yang sebesar Rp 12.443,35.
Bila dibanding Januari 2014, nilai tukar eceran rupiah pada akhir Januari 2015 tersebut melemah hingga 2,58% atau turun 313,58 poin. Pada minggu keempat Januari 2014 posisi rupiah adalah Rp 12.169,83.
Melihat perbandingan rupiah terhadap mata uang lainnya seperti dollar Australia, euro Eropa, dan yen Jepang mata uang rupiah relatif terapresiasi. "Dengan Euro kita menguat 1,65% atau pointnya 253,64 pada bulan Januari," ujar Suryamin, Senin (16/2).
BPS mencatat, dari hasil survey lapangan pada minggu terakhir Desember dan minggu terakhir Januari 2015 tercatat paling tinggi nilai tukar rupiah masing-masing terjadi di Propinsi Papua dan Kepulauan Bangka Belitung yaitu Rp 12.750 dan Rp 12.535. Sementara itu, untuk harga terendah pada minggu terakhir Desember 2014 terjadi di Provinsi Riau Rp 12.324,17 dan kus terendah pada akhir Januari 2015 terjadi di Provinsi Sumatera Barat sebesar Rp 12.375.
Memasuki Januari 2015, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika secara rata-rata melemah 1,62% atau 201,32 poin. Depresiasi tertinggi terjadi di Provinsi Bali sebesar 2,58%. Provinsi Jawa Barat dan Papua mengalami penguatan masing-masing sebesar 0,07% dan 0,05%.
Adapun perkembangan nilai tukar eceran rupiah ini baru pertama kali dipublikasikan oleh BPS. Survey ini dilakukan di 15 provinsi dengan mencakup empat jenis mata uang yaitu dollar AS, dollar Australia, yen Jepang, dan euro. Alasan BPS melakukan survey terhadap eceran rupiah ini adalah untuk melihat perkembangan nilai tukar rupiah secara ril di eceran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News