Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang pelaksanaan kampanye pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden, anggota legislatif DPR dan DPRD, pada 28 November 2023 besok, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengumpulkan semua pemangku kepentingan pemilu, baik calon presiden dan calon wakil presiden, juga peserta pemilu 2024.
Hal ini berlangsung pada rapat koordinasi sentra penegakan hukum terpadu atau (Gakkumdu) untuk menangani pelanggaran pemilu dan tindak pidana pemilu, yang digelar oleh Bawaslu.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh pejabat pemerintah seperti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Azwar Anas (Menpan RB), Panglima TNI, Agus Subiyanto, Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, jajaran juga Kejaksaan Agung.
Baca Juga: Kampanye Pemilu 2024 Segera Dimulai, Ini Syarat Pemilu Satu Putaran
Sementara semua calon presiden dan calon wakil presiden hadir dalam pertemuan ini. Capres nomor urut satu Anies Baswedan yang didampingi Cawapres Muhaimin Iskandar. Sedangkan capres nomor urut dua Prabwo Subianto yang didampingi Gibran Rakabuming Raka beserta istrinya Selvi Ananda, Adapun capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo yang didampingi calon wakil presiden Moh Mafud MD.
Selain itu jajaran pimpinan partai politik juga ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
Rahmad Bagja Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam sambutanya menyatakan, 28 November 2023 kampanye pemilu sudah dimulai. S"ilakan berkampanye sebanyak-banyaknya, kami harap tugas dan fungsi Bawaslu dibantu pesera pemilu," katanya.
Ia mengingatkan, "Kami tidak ingin ada pelanggaran pasal 280, mengenai tindak pidana pemilu, karena itu kami undang agar kerawanan yang mungkin terjadi," tandasnya
Bawaslu akan menjaga netralitas dengan ultimum remedium atau tindakan hukum sebagai jalan terakhir. Bawaslu akan mengupayakan pencegahan dan pengawasan masyarakat sehingga menjadi titik tolak dalam pengawasan pemilu.
Baca Juga: PKS Menolak Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke IKN
Rahmad Bagja mengharapkan dengan pertemuan semua pemangku kepentingan pemilu, bisa menghasilkan pemahaman bersama mengenai penanganan pelanggaran pemilu.
Bawaslu akan meyakinkan peserta pemilu bahwa mereka tidak akan pandang bulu dan pilih kasih dalam menegakkan peraturan perundang-undangan.
"Kami sudah disumpah demi bangsa dandemi republik bahwa kami harus menjunjung tinggi dan melaksanakan undang-undang-undang," katanya.
Ia menambahkan, "Kami yakinkan kepada peserta pemilu bahwa satu suara yang ada di TPS akan bertahan hingga penghitungan suara tingkat nasional."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News