Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Musim haji tahun ini, ada satu hal yang ditakuti dan dicemaskan jemaah haji dari seluruh dunia. Apa itu?
Jawabannya: kartu Nusuk.
Pasalnya, mulai tahun ini, pemerintah Arab Saudi sangat ketat mengeluarkan izin visa dan kartu Nusuk bagi Jemaah haji dari seluruh dunia. Informasi saja, visa adalah surat izin kunjungan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Sementara kartu Nusuk adalah identitas digital yang melekat pada jemaah haji dan umrah.
Saking ketatnya aturan yang diterapkan pemerintah Arab Saudi, negara kerajaan ini tidak menerbitkan visa untuk haji furoda dan tidak mengizinkan jamaah tanpa kartu Nusuk untuk masuk ke wilayah Masjidil Haram.
Bahkan dalam beberapa kesempatan, Kepolisian Arab Saudi melakukan pengecekan kartu Nusuk di hotel, jalan, dan pintu masuk Masjidil Haram. Lewat kebijakan ini, pemerintah Arab Saudi berharap dapat mengantisipasi kedatangan jamaah dengan visa non haji alias ilegal.
Itulah sebabnya, jika terjadi sesuatu dengan kartu Nusuk seperti hilang atau rusak, jemaah otomatis dilanda kepanikan.
Baca Juga: Kartu Nusuk Itu Sangat Penting, Ini Langkah-Langkah Agar Kartu Tak Mudah Hilang
Nah, inilah yang dialami oleh Fajria Putri Adriani, salah satu jemaah haji khusus dari Arofah Tours yang berasal dari Jakarta. Raya -sapaan akrabnya- bercerita, kartu Nusuk miliknya hilang saat melaksanakan ibadah sa’i, yakni ritual berlari-lari kecil di antara bukit Shafa dan Marwa.
"Dari waktu tawaf memang saya sesekali mengecek semua tanda pengenal masih lengkap atau tidak, karena waktu tawaf kondisinya sangat padat dan berdesakan. Saya ingat betul setelah tawaf, saya dan Jemaah yang lain ada sesi foto-foto. Waktu itu kartu Nusuk saya masih ada," jelasnya saat diwawancara di Mekkah, Senin (9/6/2025).
Catatan saja, tawaf merupakan bentuk ibadah dengan berjalan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.
Raya pertama kali menyadari kartu Nusuknya hilang saat putaran kedua sa’i. Pada saat itu, dia mengecek kartu Nusuk yang kerap digantungkan di leher bersama tanda pengenal lainnya, sudah tidak ada lagi.
Sepanjang sisa ibadah, Raya pun dibantu suami mencari kartu Nusuknya, namun hasilnya nihil. Baru setelah selesai beribadah, Raya menginformasikan hal tersebut kepada muthawwif alias pembimbing jemaah.
Baca Juga: Tak Bisa Haji Tanpa Dokumen Ini, Pahami Pentingnya Kartu Nusuk untuk Jamaah Haji
"Lalu kami disarankan untuk menyusuri lagi jalan sa’i sambil bertanya-tanya ke petugas cleaning service dan askar yang bertugas. Muthawwif juga lapor ke pihak travel yang menangani kami di Mekkah," paparnya.