kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Jalur pantura dikuasai pemudik dengan sepeda motor


Sabtu, 27 Agustus 2011 / 22:29 WIB
Jalur pantura dikuasai pemudik dengan sepeda motor
ILUSTRASI. Berdasarkan data PIPU Bank Indonesia (BI), bunga deposito paling tinggi di bank sebesar 5,63%.


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

SUBANG. Kondisi di jalur Pantura, Sabtu (27/8) ini terpantau sangat ramai dengan didominasi oleh kendaraan sepeda motor ke arah Cirebon.

Keramaian mulai meningkat sejak lepas waktu subuh sampai siang tadi. Kepadatan kendaraan terpantau sekitar 30-50 kendaraan per menit dengan kecepatan kendaraan 60-70 km/jam.

Perbandingan antara kendaraan sepeda motor dengan kendaraan roda empat cukup kontras dengan perkiraan perbandingan satu kendaraan roda empat berbanding dua puluh sepeda motor.

Di sepanjang Pantura, saking ramainya kendaraan bermotor membuat kendaraan-kendaraan besar seperti bis yang biasanya mengusai jalanan saat ini harus mengalah pada sepeda motor. Di antara kendaraan pemudik ini, tampak tiga sampai empat buah bajaj melakukan mudik. Tiap bajaj membawa penumpang dua sampai tiga penumpang dengan barang bawaan seadanya.

Para pemudik tampak lebih suka memanfaatkan tempat ibadah dan SPBU untuk melepaskan lelah. Tidak sedikit di antaranya mereka membawa anak-anak dan balita dalam rombongannya.

Syarifudin (37), misalnya, guru asal Cikampek ini melakukan mudik bersama istri dan tiga anaknya menuju ke Brebes. Tampak di dalam rombongannya ini anak bungsunya yang masih berusia 7 bulan.

"Ini mudik pertama kali saya lakukan sebelum lebaran. Biasanya mudik sesudah lebaran," kata Syarifudin saat melepas lelah di Masjid Al-Baroqah Sukasari, Sabtu (27/8) sore.

Tujuan utama mudik bagi keluarga Syarifudin adalah ingin memperkenalkan keluarganya kepada sanak saudaranya di kampung halaman. Ia berharap, dengan begitulah ia berharap kelak setelah dewasa anak-anaknya bisa mengenal keluarga lainnya. (Kompas)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×