kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jakarta siaga banjir, ini instruksi Presiden


Senin, 13 Januari 2014 / 18:36 WIB
Jakarta siaga banjir, ini instruksi Presiden
ILUSTRASI. Masyarakat yang ingin melakukan penukarkan uang baru di perbankan bisa melakukannya pada hari ini. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan instruksi kepada pejabat untuk bersama-sama menanggulangi banjir Jakarta sejak Minggu (12/1/2014). Kepala Negara meminta agar pihak terkait membantu para pengungsi, terutama orang sakit, anak-anak dan golongan lanjut usia.

"Saya menginstruksikan Kepala BNPB untuk membantu penuh Gubernur DKI Jakarta agar bisa menangani banjir ini dengan baik, cepat dan tepat," kata Presiden sebagaimana ia sampaikan melalui Facebook, Senin (13/1/2014).

Selain itu, Presiden mengatakan telah menginstruksikan Kepala Polri Jenderal Sutarman untuk meningkatkan keamanan masyarakat serta wilayah yang terkena banjir. Ia juga mengaku telah menginstruksikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk mengerahkan personal dan truk-truk militer untuk membantu masyarakat di daerah banjir.

Seperti diwartakan Kompas Siang, musim hujan belum mencapai puncaknya, tetapi sejumlah sungai di Jakarta dan sekitarnya sudah meluap dan menggenangi jalan serta permukiman. Lalu lintas di sejumlah ruas jalan macet total atau bahkan tidak bisa dilewati karena air menggenang 50-100 sentimeter. Permukiman penduduk di bantaran kali dan kompleks perumahan tergenang hingga 1 meter lebih.

Hingga Senin siang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, di Jakarta banjir menggenangi 276 RT dan 75 RW di 31 kelurahan di 18 kecamatan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, banjir juga menyebabkan 7.367 rumah yang dihuni 24.269 jiwa terendam air.

”Pengungsi 5.152 jiwa tersebar di 35 titik pengungsian. Tinggi banjir bervariasi di beberapa tempat,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/1).

Banjir paling parah terjadi di Kampung Pulo dan Cawang di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta Timur. Luapan Sungai Ciliwung bahkan menyebabkan ruas Jalan Oto Iskandar Dinata ke arah Kampung Melayu hingga Senin siang belum bisa dilewati karena ketinggian air lebih dari 50 cm. Demikian juga di Jalan Jatinegara Barat selepas Kampung Melayu ke arah Matraman.

Jembatan Kampung Melayu Kecil di Jalan KH Adullah Syafe’i juga tidak bisa dilewati sehingga sejak pagi lalu lintas dari Jalan Basuki Rahmat mengarah ke Tebet-Kuningan-Sudirman macet total.

Masih berkaitan dengan Ciliwung yang meluap sejak kemarin sore, Kanal Barat juga penuh sehingga air dari kawasan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, tidak bisa masuk ke sungai. Akibatnya, kampung ini tergenang air hingga 1,5 meter.

Pada Senin pagi, hujan masih mengguyur dan Jakarta masih diselimuti awan pekat. Karena itu, warga Petamburan III bersiap mengungsi. Sejumlah warga sudah mulai mendirikan tenda darurat di balik tembok pembatas aliran Kanal Barat. Tenda itu didirikan di bagian yang lebih tinggi dibandingkan dengan paras jalan yang tergenang hingga ketinggian sekitar 50 cm.

Suharto (50), seorang warga, mengatakan, genangan air mulai membanjiri permukiman warga sejak Minggu (12/1) petang.

Sejumlah orang yang tinggal di bantaran kali mulai mengemasi barang mereka dan berkumpul di tepi jalan. Adapun pada Minggu sore, arus lalu lintas di Jalan TB Simatupang dialihkan ke Jalan Kebagusan menyusul banjir yang terjadi.

Selain Ciliwung, Kali Sunter, Kali Krukut, Kali Pesanggrahan, dan Kali Angke juga meluap. Luapan Kali Sunter di sekitar Pasar Pondok Gede, Bekasi, menyebabkan sejumlah sekolah terpaksa meliburkan siswanya. ”Saya sampai di Pasar Pondok Gede jam 06.00, tetapi macet sekali. Saya turun dari angkot dan jalan kaki. Tapi, ketemu teman sekolah, katanya sekolah libur. Saya pulang lagi,” ujar Caca, siswa Kelas VIII SMP Santo Markus.

Luapan Kali Sunter dan Kali Cipinang menyebabkan banjir di sejumlah tempat, seperti di Kampung Makassar, Cipinang Melayu, Cipinang Indah, Kramat Jati, dan Cililitan Kecil, semuanya di Jakarta Timur. Bahkan, Jalan Tol Jagorawi sempat tergenang di Km 4 Taman Mini dan menyebabkan kemacetan panjang sampai Gerbang Cibubur.

Di Jakarta Selatan, selain Lebak Bulus dan Tarogong, banjir juga terjadi di Jalan TB Simatupang depan Nestle. Pihak kepolisian bahkan memberikan izin bagi pengendara sepeda motor untuk masuk ke jalan tol ke arah Fatmawati.

Di Bekasi, sejumlah perumahan juga tergenang air. Di Jalan Tol Ci- kampek, Km 40-41, sejumlah warga korban banjir dilaporkan meminta bantuan kepada pengendara.

Di Tangerang, luapan Kali Angke menggenangi sejumlah perumahan, seperti Perumahan Pondok Maharta, Puri Kartika I dan II, Vila Pedurenan, Ciledug Indah I dan II, Pinang Griya, serta permukiman warga di Petir, Cipondoh.
Jokowi: Siaga banjir

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan, sore ini pihaknya akan menetapkan Jakarta berada dalam Siaga banjir. Penetapan ini dilakukan karena kondisi Jakarta saat ini, ditambah dengan perkiraan potensi hujan besar yang mungkin akan terjadi. (Hindra Lauw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×