kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga sektor kesehatan dan ekonomi, pengusaha minta tingkatkan jumlah tes Covid-19


Senin, 07 September 2020 / 17:29 WIB
Jaga sektor kesehatan dan ekonomi, pengusaha minta tingkatkan jumlah tes Covid-19
ILUSTRASI. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha meminta pemerintah serius seimbangkan aspek kesehatan dam ekonomi di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Di tengah pandemi Covid-19 kedua sektor tersebut saling berkaitan. Oleh karena itu tak bisa menghentikan yang satunya untuk menangani sektor lainnya.

"Pemerintah tentunya harus secara kontinu mencari cara bagaimana bisa menyeimbangkan dua aspek tersebut," ujar Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (7/9).

Shinta bilang di sektor kesehatan pemerintah perlu untuk melakukan penanganan yang cepat dan terpusat. Sehingga langkah yang dilakukan dalam menangani Covid-19 bisa berjalan dengan cepat.

Baca Juga: Jokowi minta peningkatan kapasitas tes virus Corona (Covid-19)

Selain itu, kerjasama dengan pihak swasta dapat ditingkatkan. Hal itu agar pemerintah mendapatkan bantuan tenaga terutama dalam sumber daya manusia untuk tenaga medis dan rumah sakit untuk penanganan pasien.

"Mempercepat penanganan Covid-19 melalui peningkatan jumlah tes dan juga kapasitas tenaga kesehatan terutama tidak hanya pada rumah sakit rujukan Covid-19, tapi juga melakukan aksi kolaborasi yang integratif dengan rumah sakit swasta lainnya, agar penanganan kasus Covid-19 dapat ditingkatkan," terang Shinta.

Selain itu pemerintah dan dunia usaha harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Evaluasi dan pengecekan penerapan protokol kesehatan di kawasan bisnis menjadi penting untuk mencegah penularan.

Asal tahu saja saat ini sedang berkembang klaster penularan Covid-19 di sektor perkantoran. Meski begitu Shinta bilang kegiatan ekonomi tak bisa sepenuhnya dihentikan.

Aksi menghentikan kegiatan ekonomi akan menimbulkan waktu yang lebih panjang untuk menghidupkan kembali. Shinta mencontohkan dampak ekonomi yang timbul akibat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"PSBB beberapa bulan lalu, telah menyebabkan sektor informal yang mempekerjakan 55,72% tenaga kerja Indonesia harus lumpuh bahkan terhenti," jelas Shinta.

Asal tahu saja berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Penambahan kasus harian pada Senin (7/9) mencapai 2.880 kasus.

Baca Juga: Jumlah pasien Covid-19 meningkat, Pemprov DKI dinilai mulai ketakutan

Angka tersebut membuat kasus positif di Indonesia saat ini mencapai 196.989 kasus. Data tersebut dengan catatan 140.652 kasus sembuh dan 8.130 kasus meninggal dunia.

Selanjutnya: Jokowi: Kesehatan merupakan fokus utama, setelah itu restart ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×