kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jaga kelanjutan dunia ikan, KKP gandeng kampus AS


Selasa, 30 Agustus 2016 / 13:12 WIB
Jaga kelanjutan dunia ikan, KKP gandeng kampus AS


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) menjalin kerjasama dengan University of California Santa Barbara Amerika Serikat. Kerjasama ini terkait riset permodelan skenario dan proyeksi perikanan Indonesia serta opsi kebijakan untuk mendorong perikanan berkelanjutan.

Kepala Balitbang KP Zulficar Mochtar menjelaskan, untuk tahap awal, akan dibuat model untuk menganalisa status perikanan dan dampak kebijakan perikanan yang selama ini telah dilakukan KKP. Hasilnya, telah disepakati model yang digunakan adalah bioeconomic modelling, kerjasama ini bakal dilakukan selama enam bulan.

Berdasarkan hasil analisis terhadap data dari Satgas 115 dan Ditjen Perikanan Tangkap disimpukan bahwa, dampak kebijakan moratorium yang dilakukan oleh KKP berhasil mengurangi effort eksploitasi ikan sebesar 35%.

Dari, hasil riset dihasilkan proyeksi ditahun 2035 tanpa adanya kebijakan anti Illegal, Unreported and Unregulated / IUU Fishing maka dalam jangka waktu lama biomassa ikan cakalang dapat berkurang sampai 81%.

“Selain itu, dengan melakukan upaya intensif melawan IUU Fishing dan disertai dengan reformasi perikanan nasional, tangkapan akan meningkat sebanyak 25 %”, ujar Zulficar,Senin (29/8).

Menurutnya, anti IUU Fishing dan overfishing merupakan concern utama untuk masa depan perikanan Indonesia. “Diprediksi hingga tahun 2050, reformasi pengelolaan perikanan yang dilakukan akan meningkatkan biomassa ikan hingga 224 %, meningkatkan tangkapan ikan 100 % dan potensi keuntungan sebesar US$3,7 Miliar," tambahnya.

Lainnya, tim menemukan bahwa reformasi pengelolaan perikanan akan menghasilkan profit loss dalam jangka panjang dan menyebabkan overfishing.

Selain itu, dari hasil riset juga disimpulkan bahwa reformasi tanpa investasi juga akan menyebabkan short-term profit loss, sehingga antara investasi dan reformasi perikanan harus dilakukan secara paralel agar mencegah kehilangan profit jangka pendek akibat pembatasan yang dilakukan dan memastikan sumberdaya perikanan membaik dalam jangka panjang.

Rekomendasi yang diberikan setelah adanya riset adalah KKP diminta untuk melanjutkan reformasi kebijakan perikanan sehingga memberikan manfaat besar bagi ekosistem perikanan dan keuntungan bagi masyarakat, termasuk menerapkan berbagai prinsip perikanan bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×