Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi, menekankan bahwa perempuan adalah tulang punggung ekonomi bangsa.
Data menunjukkan bahwa lebih dari 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, sementara UMKM adalah penggerak utama perekonomian yang menyerap lebih dari 117 juta tenaga kerja atau sekitar 97% dari total lapangan kerja nasional.
Melalui Indonesia Conference on Women and Sharia Community Empowerment (ICWSCE) x International Halal Lifestyle Conference (INHALIFE) 2025, Arifah mendorong penguatan peran perempuan khususnya muslimpreneur dalam memperluas pasar halal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Melalui pemberdayaan dan kolaborasi, perempuan Indonesia akan menjadi penggerak utama ekonomi halal yang inklusif dan berkelanjutan,” tutur Arifah dalam keterangannya, Jumat (12/10/2025).
Baca Juga: Menko Airlangga Berharap Ekonomi Syariah RI Jadi Nomor 1 Global pada Tahun 2026
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menegaskan, pemberdayaan perempuan bukan sekadar isu kesetaraan gender, melainkan menjadi strategi pembangunan ekonomi untuk mengoptimalkan peran perempuan dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga dan nasional.
“Melalui kolaborasi lintas sektor, kita ingin perempuan tidak hanya menjadi pelaku, tetapi juga penggerak utama dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia?", ujar Filianingsih.
State of Global Islamic Economy Report 2024/25 mencatat di sektor halal global, potensi peran perempuan semakin besar dengan konsumsi produk halal dunia mencapai US$ 2,5 triliun dan diproyeksikan meningkat menjadi US$ 3,36 triliun pada 2028.
Baca Juga: Kejar Target Pertumbuhan 8%, Pemerintah Maksimalkan Ekonomi Syariah
Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), Sapta Nirwandar, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi halal, tidak hanya sebagai pelaku tetapi juga sebagai penggerak utama perubahan.
“Melalui kreativitas, nilai, dan semangatnya, perempuan menjadikan ekonomi halal tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang karakter, keindahan, dan keberkahan,” ungkapnya.
Sapta menegaskan komitmennya bersama BI dan Kementerian PPPA memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk memperluas peran perempuan dalam rantai nilai halal global. Menurutnya, pengembangan industri halal harus menjadi gerakan bersama yang menggabungkan nilai, kreativitas, dan keberkahan dalam setiap aspek kehidupan ekonomi.
Sebagaimana diketahui, ICWSCE x INHALIFE 2025 hadir sebagai bukti nyata untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan, pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, dan komunitas perempuan dalam memperluas peran perempuan di sektor ekonomi halal.
Acara ini juga menjadi forum pertukaran pengetahuan, pengalaman berdasarkan praktik terbaik mengenai pemberdayaan perempuan muslimah dalam bisnis halal, sekaligus mendorong lahirnya pelaku usaha perempuan yang berdaya saing di pasar global.
Selanjutnya: Grafik Harga Emas Antam Hari Ini (12 Oktober 2025), Naik atau Turun?
Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Minggu (12/10/2025) Kompak Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News