Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi 2018 sebesar 0,62%. Penyebab utamanya, karena kenaikan harga beras dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,24%.
BPS mencatat, selama Januari 2018 memang terjadi kenaikan harga gabah dan beras. Kepala BPS Suhariyanto bilang, rata-rata harga gabah kering panen di tingkat petani naik 8,42% dan di tingkat penggilingan naik 8,41%.
Demikian juga dengan rata-rata harga kering giling yang di tingkat petani naik 7,07% dan di tingkat penggilingan naik 7,21%. Penyebabnya, "Karena panen baru terjadi di beberapa spot saja," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (1/2).
Untuk harga beras, BPS juga mencatat terjadinya penurunan seluruh jenis beras, baik kualitas premium, medium, dan kualitas rendah, mengalami kenaikan. Ia melanjutkan, harga beras premium, medium, dan kualitas rendah di tingkat penggilingan masing-masing naik 4,96%, 6,83%, dan 5,2%.
Meski begitu lanjut dia, dalam beberapa hari terakhir, sejumlah daerah mengalami panen sehingga harga gabah dan beras pun menunjukkan penurunan. Ia memperkirakan, panen mulai bertambah di Februari dan mencapai puncaknya di Maret.
Dengan demikian, "Harga beras kami harapkan akan kembali menurun. Sehingga kami harap di Februari tidak berkontribusi (terhadap inflasi) lagi," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News